Mohon tunggu...
Satrio YogaPratama
Satrio YogaPratama Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mercubuana

42321010086 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K12_Diskursus Teodesi dan Kejahatan

18 November 2022   14:19 Diperbarui: 18 November 2022   14:31 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merenungi Bencana, Meyakini bahwa Tuhan adalah Ada

Sebagaimana paparan alasan teodisi Leibniz di atas, Leibniz berkata kalau alam semesta sudah diciptakan dalam tipe sebaik- baiknya. Tipe sebaik- baiknya alam semesta tidaklah alam yang di dalamnya manusia bebas dari penderitaan( bencana), melainkan kebalikannya, kadangkala kala atas nama Kemahabaikan Tuhan, Tuhan terencana memunculkan penderitaan buat manusia.

Ada pula motif Tuhan menghasilkan penderitaan merupakan bermacam- macam serta tidak bisa ditemukan seluruhnya oleh manusia. Leibniz meyakini kalau apa juga yang dicoba Tuhan di dunia merupakan senantiasa baik, karena Tuhan senantiasa bekerja dengan kehendak antesenden serta konsekuen- Nya.

Disinggungkan dengan uraian horizontal, uraian yang berkata kalau fenomena penderitaan( bencana) terjalin karena manusia kandas memakai kehendak bebasnya secara baik. Teruji terjalin banjir akibat tangan manusia yang mengganggu alam, warga yang lalai pada area, membuang sampah sembarangan sampai menimbulkan aliran sungai tersendat. Lalu bagaiman menarangkan banjir yang terjalin secara natural? Misalnya sebab hujan, bukan sebab luapan air sungai yang tersendat sampah serta lain sebagainya.

Disinggungkan dengan uraian vertikal, yang berkata kalau alam serta fenomena di dalamnya senantiasa diadakan Tuhan sebagai suatu yang baik, sebaik- baiknya. Hingga dapat jadi bencana banjir ialah kebijakan Tuhan sebaik- baiknya, yang benda pasti di dalamnya muat kebaikan.

Kalaupun dirasa banjir menderitakan manusia, hingga sadarilah kalau kita tidak sempat ketahui barangkali terdapat sebagian makhluk Tuhan yang diuntungkan dari fenomena banjir tersebut.

Kalaupun tidak mampu meyakini perihal demikian, canangkanlah kepercayaan kalau Tuhan senantiasa membagikan yang terbaik berkat kebijakan- Nya yang senantiasa berasaskan pada kehendak antesenden. Pantas disadari pula kalau kita tidak sempat ketahui motif serta tujuan baik apa yang sudah diskenariokan Tuhan di dunia, tercantum kebaikan apa yang diberikan Tuhan melalui bencana.

SUMBER :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun