Jika proses komunikasinya melibatkan kelompok etnis yang beda, itulah komunikasi antar etnis.
Jadi, dengan mengerti komunikasi antar budaya, kita bisa lebih enjoy dalam berinteraksi sama orang-orang yang punya gaya hidup dan nilai yang beda. Biar enggak terjadi kesalahpahaman, hubungan kita makin lancar, dan dunia semakin damai!
Beberapa etnis di Indonesia, seperti Batak, Minang, Jawa, Sunda, dan Bali, memiliki perbedaan yang mudah dikenali. Contohnya, dialek Batak memiliki intonasi tinggi, keras, dan lugas. Dialek Sunda dan Jawa relatif sama, dengan intonasi halus dan lembut, hanya berbeda dalam kosakata dan pelafalan. Desa Balirejo di Luwu Timur mayoritas beragama Hindu, didominasi oleh suku Bali, namun tetap hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa dan Bugis. Desa ini, meski dihuni oleh pendatang, melestarikan kekhasan budaya Bali dengan kuat, termasuk adat istiadat dan arsitektur tempat ibadah yang khas. Meskipun kondisi lingkungan multietnik dan multiagama, masyarakat desa Balirejo menunjukkan kesadaran dan semangat gotong-royong dalam menjaga keberagaman budaya mereka.
Hambatan Komunikasi Antarbudaya
Proses komunikasi antarbudaya tuh seringkali nggak berjalan mulus, guys! Ada aja hambatan yang bikin komunikasi jadi rumit dan bisa menyebabkan konflik antarbudaya. Chaney dan Martin, seperti yang Sanjaya (2013)Â kutip, bilang kalo hambatan komunikasi itu macem-macem, tapi intinya adalah semua yang jadi penghalang buat komunikasi yang efektif karena beda budaya antara yang ngomong dan yang denger. Anugrah dan Kresnowati (2008)Â nambahin, hambatan komunikasi bisa bikin pesan jadi nyasar atau nggak dipahami komunikan dengan baik. Makin rumit, deh!
Gudykunst dan Kim (1997), penulis buku "Communicating with strangers: An approach to intercultural communication" ngebahas kalo penyandian pesan dan balikannya itu kayak proses yang dipengaruhi sama filter-filter konseptual. Filter-filter ini masuk ke dalam faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya, dan lingkungan. Jadi, semuanya dari budaya, nilai sosial, psikologi budaya, sampe lingkungan tempat komunikasi itu berlangsung bisa jadi ngeganggu prosesnya. Makanya, kadang pesan yang dikirim bisa beda banget interpretasinya sama yang nerima.
Pokoknya, komunikasi antarbudaya itu seru, tapi juga penuh tantangan, ya, guys! Nggak heran kalo sering muncul hambatan. Tapi, dengan lebih paham dan terbuka, kita bisa lewatin semua itu.Â
Penting untuk mewujudkan kerukunan antar etnis dan memperkuat identitas bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI