Pada awal bulan November, kabar gembira menghampiri para peneliti yaitu Orangutan Tapanuli spesies baru orangutan, ditemukan di wilayah Sumatra Utara. Namun, terdapat ancaman serius yang mengintai keberadaan mereka.
Penemuan Orangutan Tapanuli
Orangutan Tapanuli menjadi tambahan spesies baru di kelompok kera raksasa dalam kurun waktu satu abad terakhir. Penelitian dimulai dengan mengamati populasi orangutan Sumatera di habitat terisolasi, yaitu Ekosistem Batang Toru, Tapanuli. Peneliti kemudian melanjutkan dengan mempelajari ekologi, genetik, dan populasi orangutan Tapanuli ini.
Apa yang Membuat Orangutan Tapanuli Berbeda?Â
Orangutan Tapanuli memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari saudara-saudaranya di Sumatra dan Kalimantan:
1. Ukuran Tubuh: Orangutan Tapanuli memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan orangutan dari Kalimantan dan Sumatra
2. Gigi Taring: Gigi taring atas Orangutan Tapanuli cukup unik dan lebih besar daripada gigi taring orangutan dari Kalimantan dan sebelah barat Sumatra Utara.
3. Bulu Lebih Tebal dan Keriting: Bulu Orangutan Tapanuli lebih tebal dan keriting.
4. Kumis dan Jenggot: Orangutan jantan Tapanuli memiliki kumis dan jenggot yang menonjol.
Ancaman Terhadap Orangutan Tapanuli
Sayangnya, habitat Orangutan Tapanuli di perbukitan Batang Toru kini terancam oleh berbagai faktor yaitu:
1. Deforestasi: Pembangunan industri dan pertanian mengakibatkan hilangnya habitat alami mereka.
2. Perburuan Liar: Konflik dengan manusia dan perburuan liar juga mengancam keberlangsungan hidup mereka.
3. Pengembangan Infrastruktur: Pengembangan infrastruktur dan konversi hutan semakin memperparah situasi.
Saat ini, orangutan Tapanuli hanya menempati 2,5%Â dari habitat historis mereka. Kita harus bertindak cepat untuk melindungi spesies ini agar tidak menghadapi kepunahan yang tak terelakkan
Mari bersama-sama menjaga keberlanjutan hidup Orangutan Tapanuli dan memastikan masa depan mereka yang lebih cerah!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H