Pancasila dan Komunisme
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu: Yuliati., S.Kp., M.M., M.Kep.
Disusun Oleh:
Pratu Elza Marthania ( 20240503006 )
Satria Wira Yudha ( 20241101032 )
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2024
Abstrak
Pancasila dan komunisme merupakan dua ideologi yang berbeda secara mendasar, baik dari segi nilai, tujuan, maupun prinsip-prinsip yang mendasarinya. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menekankan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan keragaman budaya Indonesia. Di sisi lain, komunisme berlandaskan pada pemikiran Karl Marx yang menekankan pada perjuangan kelas, penghapusan kepemilikan pribadi, serta pemerataan ekonomi melalui kontrol negara atas sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan fundamental antara Pancasila dan komunisme serta dampak penerapan masing-masing ideologi terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pancasila dan komunisme memiliki pandangan yang berbeda terkait kebebasan individu, kepemilikan, dan struktur sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai bagaimana Pancasila berperan sebagai ideologi yang kompatibel dengan nilai-nilai nasionalisme Indonesia dalam menghadapi tantangan ideologi lain seperti komunisme.
Kata Kunci: Pancasila, Komunisme, Ideologi, Nasionalisme
Abstract
Pancasila and communism are two fundamentally different ideologies, both in terms of values, goals and underlying principles. Pancasila, as the basis of the Indonesian state, emphasizes the values of divinity, humanity, unity, democracy and social justice, which aims to create a just and prosperous society based on Indonesia's cultural diversity. On the other hand, communism is based on Karl Marx's thoughts which emphasize class struggle, the elimination of private property, and economic equality through state control over resources. This research aims to analyze the fundamental differences between Pancasila and communism as well as the impact of implementing each ideology on social, economic and political life. The results of the analysis show that Pancasila and communism have different views regarding individual freedom, ownership and social structure. This research is expected to provide a morecomprehensive understanding of how Pancasila acts as an ideology that is compatible with Indonesian nationalist values in facing challenges from other ideologies such as communism.
Keyword: Pancasila, Communism, Ideology, Nationalism.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kami memilih untuk membuat artikel tentang ideologi Pancasila dan komunisme karena keduanya merupakan ideologi yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah dan perkembangan bangsa Indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang tidak hanya mencerminkan jati diri bangsa, tetapi juga berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila telah menjadi panduan bagi Indonesia dalam mengelola keragaman dan mewujudkan persatuan serta keadilan sosial.
B.Tujuan
Pembuatan artikel ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perbedaan, pengaruh, dan relevansi antara ideologi Pancasila dan komunisme dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperkuat kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan ideologi asing. Selain itu, artikel ini bertujuan untuk mengajak pembaca memahami alasan mengapa Pancasila dipilih sebagai dasar negara dan bagaimana upaya menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa dengan berlandaskan nilai-nilai tersebut.
Artikel ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui apa itu ideologi Pancasila dan komunis, juga sebagai gambaran perbedaan mengenai Pancasila dan komunis, sehingga diharapkan pembaca bisa menganalisis apa maksud dan tujuan dari ideologi Pancasila dan komunis.
PEMBAHASAN
A.Pancasila
Pancasila adalah common platform sekaligus rasionalitas publik di mana keberagaman dari budaya, agama, etnis dan ras bertemu dan disana terbentuk suatu negara bangsa. Di dalam negara bangsa kita identitas kedaerahan, identitas keagamaan semua merasa terwakili. Tidak berlaku yang namanya mayoritas minoritas atau superior inferior karena semua tertampung dengan sama. Demokrasi yang berlaku bukanlah demokrasi mayoritarian tetapi adalah demokrasi Pancasila (Oentoro, 2010). Adat istiadat yang beragam pun juga dihormati dan di abadikan dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Pancasila adalah suatu sistem nilai yang digali dari nilai dan identitas bangsa yang berdasarkan atas kehidupan sosial, kultural, dan religiusitas yang beragam dan majemuk. Nilai-nilai tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Kerukunan umat beragama, keberagaman etinistas, budaya dan bahasa akan teriaga apabila kita dapat menjaga konsistensi dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila. Fakta kemajemukan dan multikulturalitas dalam masyarakat harus dihormati, dilestarikan, dan dikembangkan.
B. Komunisme
Komunisme adalah doktrin mengenai keadaan bagi kemerdekaan proletariat atas penindasan kaum borjuis. Dalam perkembangannya paham komunis terbagi dalam dua aliran yaitu aliran social demokrat yang disebut sosialisme dan aliran komunisme menurut ajaran Karl Marx dan Lenin. aliran sosial demokrat menghendaki suatu bentuk pemerintahan demokratis parlementer dan pemilihan. Sedangkan komunisme Karl Marx (yang menjadi dasar perjuangan Karl Marx, Lenin, Stalin, dan Mao Tse Tung) ialah komunisme diktator proletar yang menolak sistem pemerintahan demokratis parlementer. Apa yang mereka maksudkan diktator proletar ialah diatur yang dijalankan oleh apa yang mereka namakan pelopor- pelopor kaum buruh dan tani guna mengikis habis unsur-unsur kapitalisme (_____, 1970: 39).
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Ciri ciri dari ideologi komunisme adalah:
1. Komunisme memberi ajaran tentang teori perjuangan kelas artinya adalah penganut komunisme akan memperjuangkan kelas atau kelompoknya. Contohnya kaum proletariat yang melawan kaum kapitalis atau tuan tanah.
2. Biasanaya pengikut komunis adalah ateis dimana pengikut komunis biasanya ateis karena mereka menganggap bahwa tuhan tidak ada.
3. Salah satu ciri yang paling popular dari komunisme adalah kepemlikian barrangnya secara komunal atau secara umum. penganut komunisme tidak membiarkan sesesorang memiliki hak milik pribadi atau menguasai baranngnya.
4. Dalam paham komunisme, kepentingan individu tidaklah penting melainkan mementingkan kepentingan kelompoknya, mereka lebih mengutamakan kepentinngan bersama yaitu Negara atau kelompoknya.
5. Salah satu doktrin komunis ialah the permanent atau continuous revolution (revolusi secara terus menerus) revolusi dari paham ini akan menyebar lke seluruh dunia maka sering disebut go internasional.
C.Pendapat Mengenai Pancasila dan Komunisme
Pancasila merupakan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dari itu menurut kami Pendidikan Pancasila sangat dipentingkan untuk saat ini, khususnya di Perguruan Tinggi. Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila kami berharap masyarakat dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari, Pancasila seharusnya dijadikan pedoman dalam menjalankan keseharian baik di kehidupan bermasyarakat maupun di kehidupan perkuliahan itu sendiri. Banyak nilai-nilai baik Pancasila yang dapat diimplementasikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menghasilkan generasi yang cerdas dan berkarakter yang menghargai identitas dan individualitas setiap orang.
Urgensi pentingnya Pendidikan Pancasila dapat dilihat dari banyakya pengingkaran yang terjadi di masyarakat, bahkan sampai dampak dari komunisme. Maka dari itu pentingnya Pendidikan Pancasila bagi masyarakat agar tidak tergerus pada aliran komunis, mengingat bangsa kita pernah mengalami peristiwa yang hampir menghilangkan identitas kita sebagai negara yang berideologi Pancasila.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pancasila dan komunisme merupakan dua ideologi yang memiliki perbedaan mendasar dalam prinsip, nilai, dan tujuan. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menekankan nilai-nilai religius, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Ideologi ini dirancang untuk menghormati keberagaman budaya, agama, dan sosial di Indonesia, serta menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai kesimpulan, mempelajari Pancasila dan komunisme memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah politik Indonesia dan pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai landasan negara. Materi ini juga mengingatkan kita akan bahaya ideologi ekstrem yang dapat mengganggu persatuan, serta menguatkan komitmen untuk menjaga nilai-nilai Pancasila demi keutuhan dan kesejahteraan bangsa.
B.Saran
Diperlukan Penguatan Pendidikan Pacasila. Pendidikan Pancasila harus diperkuat sejak dini agar generasi muda memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta mampu membedakan Pancasila dengan ideologi lain seperti komunisme. Di zaman sekarang, terkhususnya generasi sekarang diperlukan juga Pemanfaatan Teknologi Digital. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memanfaatkan media digital dan sosial untuk menyebarkan pemahaman tentang Pancasila, agar lebih mudah diakses dan dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 1, Juli 2016
ISSN 2527-7057
Jurnal Seuneubok Lada, No.1, Vol.2 Juli - Desember 2014
Indonesian Journal of Pancasila dan Global Constitutionalism
Volume 1 Issue 2 (July-December 2022), pp. 391-414
ISSN 2830-0629 (Print) 2830-0610 (Online)
Referensi Bacaan:
Busroh, Firman Freddy. Dkk. 2022. Buku Ajar Pancasila (Pancasila Textbook). Bandung: Feniks Muda Sejahtera. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=4033899
Idrus, Muhammad. 2022. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H