Mohon tunggu...
Grim Putra
Grim Putra Mohon Tunggu... -

kehidupan berputar searah dengan gerak matahari dan tempiasnya pada bulan. melangitkan doa-doa bagi istri terkasih,sampai bulan menjadi mati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak berjudul

7 Februari 2012   14:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikirannya berhenti berjalan

menyabar tatapan melihat arah doa merayap menuju atap sampai melangit tinggi,

seketika tersesat di rumah Tuhan_saat wajah-wajah bermunculan di kepalanya

ia mengingat tanah kelahirannya

ingat mimpi yang lahir dari jari ibunya

apapun yang menjadi masalahmu saat ini, seberat apapun kau memikul beban, jadilah yang kuat di antara yang lemah, jadilah yang setara di antara yang kuat. sekuat kuat manusia, ada sisi lelahnya, pada saat itu kau memiliki hak untuk dirimu sendiri, maka larikan pada hal hal yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun