Mohon tunggu...
Satria Wildan
Satria Wildan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjajaran

Memiliki ketertarikan untuk meneliti isu-isu Kepartaian dan Kebijakan publik di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Pengaruh Kekuasaan Terhadap Isu Ketimpangan Ekonomi

31 Desember 2024   18:28 Diperbarui: 31 Desember 2024   18:28 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN

            Ekonomi politik adalah kajian yang mencoba memahami bagaimana kekuasaan dan kebijakan publik memengaruhi distribusi sumber daya dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, ekonomi berfungsi sebagai sistem distribusi barang dan jasa, sementara politik bertugas menetapkan aturan yang mengatur sistem tersebut. Di era modern, ekonomi politik semakin relevan karena globalisasi, krisis ekonomi, dan ketegangan geopolitik terus memengaruhi hubungan antara negara, pasar, dan masyarakat.

            Artikel ini bertujuan untuk menggali bagaimana pendekatan ekonomi politik dapat digunakan untuk menganalisis fenomena ekonomi global, termasuk ketimpangan ekonomi, peran institusi internasional, dan dampak kebijakan neoliberal. Dengan fokus pada isu ketimpangan ekonomi, pembahasan ini akan memperlihatkan bagaimana interaksi antara kekuasaan politik dan pasar membentuk struktur ekonomi global yang ada saat ini.

 

PEMBAHASAN

            Ketimpangan ekonomi global bukanlah sesuatu yang terjadi secara alami. Fenomena ini lahir dari kebijakan politik dan struktur ekonomi yang sering kali didorong oleh kepentingan tertentu. Dalam pendekatan ekonomi politik, kekuasaan kerap dilihat sebagai alat bagi kelompok elit untuk mempertahankan status quo dan akses terhadap sumber daya.

Ketimpangan Kapitalisme

            Kapitalisme sebagai sistem ekonomi memiliki dua ciri utama: akumulasi modal dan persaingan. Dalam skala global, kapitalisme sering kali menciptakan kesenjangan antara pihak yang diuntungkan dan dirugikan. Negara-negara maju, yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik besar, sering mendikte aturan perdagangan internasional melalui institusi seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia. Institusi-institusi ini umumnya mempromosikan kebijakan neoliberal, seperti deregulasi dan privatisasi, yang sering menguntungkan negara maju dan korporasi multinasional.

            Misalnya, program penyesuaian struktural yang diterapkan IMF pada negara-negara berkembang sering kali menyebabkan pengurangan subsidi, privatisasi perusahaan negara, dan penghapusan proteksi perdagangan. Kebijakan ini, meskipun bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, justru sering memperparah ketimpangan karena mengurangi akses masyarakat miskin terhadap layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.

Peran Negara dalam Memperburuk atau Mengurangi Ketimpangan?

            Negara memiliki peran penting dalam menentukan tingkat ketimpangan ekonomi melalui kebijakan fiskal dan redistribusi. Namun, dalam banyak kasus, negara justru menjadi alat untuk memperkuat kepentingan elit ekonomi. Contohnya, pengurangan pajak korporasi dan individu kaya di beberapa negara maju sering kali memperburuk ketimpangan pendapatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun