Mohon tunggu...
Satria Widyan
Satria Widyan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Kesetaraan melalui Perspektif Standpoint Theory

9 November 2024   17:45 Diperbarui: 9 November 2024   18:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun Standpoint Theory memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kesetaraan, ada beberapa masalah saat menerapkannya. Salah satunya adalah kecenderungan masyarakat untuk tetap memprioritaskan perspektif dominan, atau "normal", dan mengabaikan suara kelompok marginal. Selain itu, seringkali ada orang yang menentang Standpoint Theory karena mereka menganggap metode ini terlalu fokus pada pengalaman individual dan mengabaikan prinsip-prinsip umum yang dianggap universal.

Perspektif yang berbeda di antara kelompok marjinal juga menantang Standpoint Theory. Perempuan dari kelas menengah di perkotaan mungkin memiliki perspektif yang berbeda tentang kesetaraan gender dibandingkan dengan perempuan dari kelas bawah di pedesaan. Oleh karena itu, upaya untuk mencapai kesetaraan berdasarkan Standpoint Theory memerlukan pemahaman mendalam tentang perbedaan yang ada di antara kelompok tersebut dan menghormati perbedaan pengalaman yang ada di antara mereka.

Mengapa Standpoint Theory Relevan dalam Mencapai Kesetaraan?

Standpoint Theory memberikan perspektif yang sangat relevan dalam mengejar kesetaraan di masyarakat modern. Dengan mengakui bahwa pengalaman dan sudut pandang dari kelompok terpinggirkan memiliki nilai yang unik, Standpoint Theory mendorong masyarakat untuk mendengarkan suara-suara yang sebelumnya mungkin diabaikan. Hal ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang ketidakadilan, tetapi juga membantu menciptakan solusi yang lebih adil dan inklusif.

Selain itu, Standpoint Theory juga mengajarkan pentingnya empati dan keterbukaan terhadap pengalaman orang lain. Dalam konteks ini, kesetaraan bukan hanya soal memberikan hak yang sama, tetapi juga soal menghormati keunikan masing-masing individu dan kelompok dalam memperjuangkan hak mereka. Dengan demikian, Standpoint Theory menekankan bahwa kesetaraan sejati harus melibatkan pemahaman yang mendalam dan pengakuan atas keberagaman pengalaman hidup setiap orang.

Kesimpulan

Standpoint Theory memberikan pandangan yang kuat tentang bagaimana perspektif individu, terutama dari mereka yang berada dalam posisi marginal, sangat penting dalam upaya mencapai kesetaraan. Dalam penerapannya, Standpoint Theory mengajarkan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, kita perlu memahami dan menghargai sudut pandang yang berbeda dari berbagai kelompok. Dengan cara ini, upaya mencapai kesetaraan tidak hanya akan lebih inklusif tetapi juga lebih adil dan efektif.

Kesetaraan tidak hanya tentang memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, tetapi juga tentang memahami kebutuhan dan tantangan unik setiap kelompok. Standpoint Theory menunjukkan bahwa suara-suara dari mereka yang sering kali diabaikan justru bisa menjadi kunci dalam memahami dan mengatasi ketidakadilan yang ada dalam masyarakat.

Saya Satria Widyan P, selaku mahasiswa Ilmu komunikasi UNTAG Surabaya sedang mengampu mata kuliah Komunikasi dan Gender

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun