Seperti manusia yang makan, tidur dan berzinah. Kurasa ini adalah naluri kutukan.
Meski kita memiliki akal sehat, namun bukan alasan untuk melawan naluri kita. Jiwa kita adalah gabungan antara naluri dan akal sehat. Orang lain tidak berhak mengkritik campuran rasiomu. Tapi aku yakin jiwamu seperti di batasi
( Mahito - Jujutsu Kaisen Eps : 19 )
---------
Kita sebagai manusia memiliki pengalaman yang unik dengan berbagai macam budaya dan lingkungan yang berbeda. Baik persepsi, opini dan perspektif yang kita punya pun akan berbeda satu sama lain berdasarkan bagaimana kita tumbuh di lingkungan tersebut. Tapi dibalik perbedaan itu, kita memiliki naluri yang sama sebagai manusia.Â
Naluri dan Akal Sehat
Kita menjumpai banyak orang dari berbagai tempat dan menyadari bahwa manusia itu unik dengan berbagai macam tipe kepribadian dan perilaku yang berbeda. Faktor lingkungan dan budaya adalah salah satu penyebab kita menjadi sesuatu yang berbeda satu sama lain meskipun kita berasal dari jenis yang sama.Â
Dimanapun kita berada, pada dasarnya kita memiliki naluri yang sama sebagai manusia. Membutuhkan makan, tidur dan keinginan seksual. Kemudian naluri ini akan membentuk suatu perspektif ketika mulai mencampurnya dengan akal sehat yang sesuai dengan norma kehidupan di berbagai tempat disertai dengan perilaku yang unik menyesuaikan budaya masing-masing.Â
Kita bisa bilang suatu prinsip atau sudut pandang kita ini benar di tempat kita berpijak karena setiap tempat memiliki standar moral dan norma yang berbeda . Tapi belum tentu hal itu dikatakan benar di tempat lain. Ini karena campuran rasio antara naluri dan akal sehat kita tidaklah sama dengan semua orang. Ada banyak hal yang tidak kita alami di tempat kita berada namun orang lain mengalaminya dan ada banyak hal yang tidak kita ketahui di tempat kita namun orang lain mengetahuinya di tempat lain.Â
Mengkritik Rasio
Salah satu hal yang tidak pernah berubah dari kehidupan kita dari dulu hingga sekarang adalah kita tidak pernah bisa mendamaikan sudut pandang banyak orang, meskipun kita tahu caranya. Naluri kita untuk tetap bertahan hidup dan mencapai kebahagiaan, sering kali menganggu kehidupan orang lain baik sadar maupun tidak kita sadari. Hingga akhirnya, orang yang merasa terganggu akan mengkritik sudut pandang kita yang dirasa mengganggu. Ini seperti rantai besi panjang yang belum tau dimana ujungnya. Sulit untuk diputus tapi kita tidak tahu dari mana awalnya dan dimana akhirnya.Â