Mohon tunggu...
Satria
Satria Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Perjalanan Makna

Catatan Perjalanan Makna

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bayangan Masa Depan - Jujutsu Kaisen (Gojo Satoru)

29 Oktober 2022   12:16 Diperbarui: 29 Oktober 2022   12:26 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tak peduli berapa banyak rekan yang dimiliki seorang penyihir, mereka akan selalu mati sendirian.

Kau bukannya membayangkan dirimu yang lebih kuat di masa depan, malah terus menilai dan mencocokkan dengan orang di sekitarmu.

Mati kemudian menang, dan mati dengan kemenangan, sangatlah berbeda megumi"


( Gojo Satoru - Jujutsu Kaisen Eps : 23 )

--------- 

Kita itu sering cari aman dengan menyesuaikan status atau pencapaian kita terhadap orang lain. Benar atau salah, itu bukan prioritas utama dari penyesuaian itu sendiri. Tapi yang jelas kita membutuhkan pengakuan dari apa yang telah kita sesuaikan. Karena standar hidup di zaman ini adalah apa yang terlihat oleh banyak orang dan itu di akui, sudah bukan lagi apa yang berkualitas. 

Menyesuaikan Diri 

Kuliah yang diberikan oleh Si Tampan Gojo Satoru kepada muridnya Megumi Fushiguro ini sangat relevan di zaman sekarang, dimana saat kita mulai mencapai kedewasaan kita cenderung menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi di sekitar kita baik di lingkungan fisik maupun di dunia maya. Melihat berbagai macam kesuksesan dan keberhasilan yang orang lain tunjukan ke publik memicu diri kita untuk mulai berpikir hal-hal seperti itu adalah sebuah standar yang ditetapkan oleh orang-orang sebagai suatu yang harus terjadi di hidup kita dan kita anggap sebagai sebuah pencapaian penting agar bisa dapat pengakuan.

Kita cenderung mengukur pencapaian diri kita terhadap apa yang orang lain capai dan menjadikannya sebagai standar hidup yang sebetulnya tidak bisa dibilang salah, hanya saja hal itu akan menyiksa diri kita sendiri jika ternyata kita tidak mampu untuk mencapai itu. Dan akhirnya secara perlahan kita mulai lelah dengan ketidakmajuan diri kita sendiri dan mulai menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan diri sendiri. 

Saat itu terjadi, kita mulai menuntut diri kita secara berlebihan. Perlahan kita akan mengabaikan potensi diri kita yang sebenarnya, dan memprioritaskan hal yang bisa diakui banyak orang. Kita udah mulai ngga peduli apakah kita bahagia atau ngga, karena prinsip kita udah berubah dari kebahagaiaan ke pengakuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun