Mohon tunggu...
Satria Sukmanegara
Satria Sukmanegara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bohongan

Larangan adalah perintah, bercerita tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Aroma Kopi dan Derita Mahasiswa Karya Satria Sukmanegara

15 September 2024   23:27 Diperbarui: 16 September 2024   01:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aroma kopi pekat menyeruak dari kantin kampus, mencampuri udara yang dipenuhi dengan gelombang kecemasan para mahasiswa. Di antara meja dan kursi yang berderet, terlihat sekelompok mahasiswa berkumpul, menyeruput kopi panas sambil mengobral mimpi dan kecemasan yang menyelimuti hati mereka.

 

"Kopi ini entah kenapa terasa lebih pahit dari biasanya," gumam Rini, seorang mahasiswi semester akhir, menyeruput kopi panasnya dengan sedikit kekecewaan.

 

"Mungkin karena kopi ini mencerminkan kenyataan hidup kita di kampus ini," jawab Rudi, sahabat Rini, menatap kantin kampus dengan tatapan sedih.

 

"Kopi ini terasa pahit karena kita terjebak dalam sistem pendidikan yang tidak adil," lanjut Rina, "Kuliah semakin mahal, tetapi kualitas pendidikan tak menentu. Banyak mahasiswa yang terbebani dengan utang kuliah, sementara masa depan yang ditawarkan masih tak jelas."

 

"Ya, benar," sahut Rudi, "Kopi ini juga mencerminkan derita kita sebagai mahasiswa. Kita dipaksa untuk berjuang keras untuk mendapatkan nilai yang baik, meskipun sistem penilaian tak selalu adil dan mencerminkan kualitas ilmu yang kita peroleh."

 

"Kita sering kali diabaikan oleh pihak kampus," ujar Rina, "Mereka hanya fokus pada peningkatan fasilitas dan prestasi kampus, tanpa memperhatikan kesejahteraan mahasiswa. Mereka lupa bahwa kita bukan hanya alat pendulang dana, tetapi manusia yang memiliki mimpi dan harapan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun