Mohon tunggu...
Satriaputrairawan
Satriaputrairawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Moral yang Terdapat pada Sejarah Indonesia

4 Desember 2022   16:37 Diperbarui: 4 Desember 2022   21:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

yang harus kita ketahui kedisiplinan merupakan suatu kondisi yang terbentuk dan tercipta melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. seperti contohnya pada film kadet 1947 sebagaimanq memberi gambaran bagaimana suatu kedisiplinan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para murid penerbangan di Maguwo harus selalu mematuhi komando dari pimpinan untuk menyelesaikan misi menyembunyikan pesawat-pesawat di hutan agar terhindar dari intaian Belanda. Mul dan Har, merupakan dua kadet yang cukup memegang teguh kedisiplinan. Keduanya mampu menjaga amanah dari atasan untuk menjaga misi mereka tetap terlaksana. 

6. Berani

Berani merupakan suatu tindakan dimana seseorang tidak takut dengan apa yang di hadapinya. Bukan berarti berani melawan negara sendiri tetapi berani untuk melakukan hal hal yang positif. seperti pada pahlawan Kapitan Pattimura Ia berani melawan kolonialisme dan imperialisme penjajah yang menyengsarakan rakyat dengan nyawa sebagai taruhannya. Pattimura turun langsung ke medan perang, ia juga pintar dalam menyusun taktik dalam mengusir penjajah dari tanah Maluku.

7. Musyawarah mufakat

yang harus kita ketahui terlebih dahulu bahwa musyawarah adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyatukan pendapat yang berbeda beda, sedangkan mufakat adalah pendapat atau keputusan yang di setujui oleh semua pihak. jadi musyawarah mufakat adalah suatu proses yang dilakukan untuk keputusan yang di lakukan oleh semua pihak. Seperti pada contoh merumuskan undang undang dasar tahun 1945 Badan penyelidik usaha usaha persiapan kemerdekaan Indonesia atau biasa di sebut BPUPKI pada sidang yang ke dua dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 17 Juni 1945 guna membahas mengenai konstitusi negara, yang kemudian menghasilkan keputusan untuk pembentukan panitia hukum dasar dan bertugas untuk merancang undang undang dasar. Setelah melewati musyawarah untuk mencapai kata mufakat akhirnya BPUPKI menerima rumusan undang undang untuk menjadi rancangan undang undang dasar 1945 kemudian bersamaan dengan pengesahan Pancasila 18 Agustus 1945  akhirnya para anggota BPUPKI mencapai kata mufakat untuk turut mengesahkan RUU tersebut menjadi UUD 1945 sekaligus menjadi konstitusi negara Indonesia.

8. Mengutamakan kepentingan bangsa

mengutamakan kepentingan bangsa artinya perilaku yang tidak egois atau individualis dimana artinya apa yang kita lakukan bukan untuk kepentingan pribadi. seperti contohnya pada sumpah pemuda.  Hal itu berarti dalam ikrar Sumpah Pemuda dan perjuangan pemuda dalam merebut kemerdekaan Indonesia, tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri maupun kepentingan golongan masing-masing. para pemuda mengutamakan kepentingan bangsa demi bisa bersatu melawan para penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia.

9.  Saling pengertian dan saling menghormati

saling pengertian dan saling menghormati artinya saling mengerti satu sama lain dan saling menghormati satu sama lain sehingga timbul rasa kekompakan dan rasa kebersamaan. seperti pada perumusan teks proklamasi Perbedaan pandangan antara golongan pemuda (Sutan Syahrir dan kawan-kawan) dengan golongan tua (Soekarno, Hatta, dan kawan-kawan) pada peristiwa Rengasdengklok. Tetapi karena adanya saling pengertian dan saling menghargai maka kesepakatan dapat tercapai. Teks prokalmasi kemerdekaan Indonesia dapat selesai dan kemerdekaan dapat diproklamasikan.

10. Percaya diri

percaya diri merupakan sikap atau keyakinan terhadap diri sendiri, sehingga dalam melakukan suatu tindakan tidak sering terasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal hal yang sesuai keinginan dan memiliki tanggung jawab atas keinginan atau tindakan yang ingin dilakukan tersebut. seperti contohnya pada Sultan Hasanudin beliau sangat percaya diri dan gigih untuk menaklukkan Belanda sehingga sultan Hasanudin mampu berhasil membawa puncak kerjaan Makasar (Gowa-Tallo) pada masa pemerintahan Belanda dalam upaya menguasai Pelabuhan Somba Opu dan merampas hasil bumi Makassar yang berupa rempah-rempah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun