Selain itu, kita sudah jalankan inovasi untuk giat Ngopi bersama dengan program Jimpitan yang sampai saat ini masih berjalan dan sistem portal untuk meminimalisir kerawanan Kamtibmas.
Ngopi Kamtibmas terus berlangsung dengan diskusi, tanya jawab antara kepolisian dengan warga.
Dalam diskusi, Agus Rifai selaku warga memberikan pertanyaan antisipasi tindak kejahatan untuk karyawan swasta yang sering pulang malam.
"Mengingat kita karyawan swasta yang sering pulang malam, bagaimana agar kita tetap aman sampai dirumah serta bagaimana mengantisipasinya," tanya Agus Rifai.
Agus juga memberikan pertanyaan, bila kita melawan begal atau pelaku kejahatan dan kemudian pelaku meninggal dunia, bagaimana.
Mendengar pertanyaan tersebut Wakasat Binmas langsung memberikan jawaban secara humanis.
"Untuk pertanyaan pertama, sepeda motor yang dikeluarkan oleh pabrikan agar tidak di modif dengan menyopot spion. Spion sangat berfungsi untuk melihat ke belakang antisipasi orang yang mengikuti kita," jawabnya.
Bukan itu saja, lanjutnya, pada saat jam pulang malam, agar menunggu barengan untuk kembali ke rumah.
Sedangkan untuk pertanyaan kedua, lanjut Wakasat menjawab, jangan ragu kita membela harta benda kita asal bapak-bapak betul menjaga harta benda milik pribadi dan bilamana pelaku tertangkap tangan agar tidak main hakim sendiri.
Pertanyaan juga diutarakan Warto warga setempat.
"Ijin bilamana kita pasangkan marka kejut untuk mengurangi kecepatan di Jl. Raya Letjen R. Soeprapto, tahapannya seperti apa.?Pasalnya di pintu keluar kita terdapat leter S yangmana itu sangat rawan," tanya Warto.