Seperti Perusahaan Gojek yang dapat dijadikan contoh, mereka berhasil melakukan peningkatan terhadap perusahaanya dengan salah satu dukungan kampanye gerakan "dirumahaja". Yang dalam kondisi ini justru menguntungkan pihak Gojek, dalam hal ini mereka memfokuskan pada inti bisnisnya yaitu transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik.
Bahkan menurut keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (25/1/2021), kontribusi GoFood terhadap pendapatan Gojek melesat 20 kali lipat dalam empat tahun terakhir.
Dan saat ini, salah satu inti bisnis dari Gojek yaitu GoFood menduduki puncak Industry Delivery Makanan.
"Teknologi GoFood memungkinkan pelanggan tidak hanya mengandalkan GoFood untuk pengantaran makanan tetapi juga jadi tujuan ketika mengeksplorasi lebih dari 20 juta item menu makanan dan minuman di seluruh Indonesia," kata Catherine seperti dikutip dari Tekno Liputan6.com
Sudah tidak diragukan lagi Gojek menerapkan strategi yang memiliki resiko dengan memfokuskan ke bisnis inti dari Perusahaan Gojek, yang ternyata menambah penghasilan dan perkembangan dari perusahaan ini, bahkan salah satu unit bisnisnya dapat menduduki puncak Industry Delivery.
Melihat yang telah dilakukan oleh Gojek, semua ini tidak terlepas dari Fungsi PR dalam melakukan Branding pada perusahaanya melalui ruang publik dari perusahaan tersebut.
Tentu, dalam melakukannya telah dilakukan researche, Adaptation, Implementation Strategy dan Evaluation terlebih dahulu. Agar keputusan yang dilakukan dapat berjalan secara lancar dan matang.
*) Tri Satria Muhammad (Mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta)