Balikpapan merupakan sebuah kota yang terletak di Kalimantan Timur.salah satu kota besar yang ada dikalimantan Terkenal dengan pertambangan dan perindustriannya. Pertambangan dan perindustrian erat kaitannya dengan energi. Kebutuhan akan energi dari tahun ke tahun akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah perindustrian dan lain lain.Â
Industri pertambangan dan perminyakan berkembang sangat pesat didukung oleh  besarnya sumber daya alam yang ada dikalimantan timur khususnya kota Balikpapan.Â
Hal tersebutlah yang menarik perusahaan multinasional seperti chevron, Total dan Pertamina. Dengan potensi yang menarik perusahaan-peusahaan besar tentunya semakin banyak perusahaan yang berada dibalikpapan semakin banyak pula energi yang dibutuhkan untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang ada. Selain perusahaan tentunya kebutuhan energi akan rumah tangga juga menjadi salah satu yang paling besar jumlah penggunanya penggunaannya sekitar 50%
Tabel 1. Penggunaan Energi Listrik Kota Balikpapan
Kelompok kegiatan
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015
Sosial
1834
1931
2067
2249
2410
Rumah Tangga
108154
120753
136205
152565
162829
Bisnis
9627
10391
11629
12752
13715
IndustrI
65
64
50
82
81
Publik
353
376
433
551
693
Jumlah
120033
133515
150389
168204
179728
Sumber : PT PLN (Persero) Area Balikpapan, 2015
Dari table diatas bisa kita lihat bahwasannya kebutuhan penggunaan akan energi listrik dari tahun ketahunnya semakin meningkat. Yang mana dengan bertambahnya jumlah penduduk tentu kebutuhan akan listrik juga akan semakin meningkat
Energi listrik Balikpapan menggunakan jenis sumber energi, yaitu energi tidak terbarukan. Sumber energi tidak terbarukan di Balikpapan berasal dari batu bara dan minyak bumi, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Independent Power Producers (IPP) Embalut Unit I, II, III. Kebutuhan akan energi listrik kedepannya tentunya akan semakin bertambah maka dari itu kebutuhan akan energi akan semakin dibutuhkan. Kota Balikpapan tidak bisa terus bergantung pada energi tidak terbarukan karena tidak suistainable sudah saatnya untuk beralih kepada energi terbarukan. Selain itu pemadaman listrik secara bergilir sangat sering dirasakan oleh masyarakat Balikpapan dengan alasan pemeliharan karena pembangkit listrik yang kebanyakan sudah mulai tua. Keadaan itulah yang membuat kota Balikpapan mau tidak mau harus segera mempersiapkan energi alternative ataupun energi terbarukan dengan melihat potensi-potensi yang ada dikota balikpapan
Kota Balikpapan memeiliki beberapa potensi energi terbarukan yang mampu dikembangkan untk mendukung perkembangan kota dibalikpapan. Terdapat beberapa potensi energi terbarukan yang dapat dikembangkan dikota Balikpapan
Yang pertama adalah potensi energi Biomassa, masalah persampahan menjadi suatu hal yang lazim terjadi pada wilayah perkotaan tetapi bila kita cermati suatu masalah ini bisa menjadi sebuah potensi yang mampu dikembangkan. Tentunya dengan penerapan teknologi yang mampu mengolah sampah menjadi energi terbarukan. Diperkirakan timbulan sampah yang terjadi dikota Balikpapan perharinya mencapai 212-283 ton/hari dan hal itu tentunya cukup memungkinkan untuk diolah menjadi energi biomassa. Berikut adalah tabel potensi biomassa di kota Balikpapan
Tabel 2. Potensi Biomassa Kota Balikpapan
Sumber potensi
Jenis area industri
Potensi
Perkebunan
Perkebunan karet(batang&ranting)
0.01
Perkebunan
Perkebunan kelapa (sabut & tempurung kelapa)
0.03
Perkebunan
Perkebunan sawit (pelepah sawit dan batang sawit)
0.02
Pertanian
Ubi kayu ( limbah cair)
0.14
Pertanian
Pertanian jagung (batang & daun jagung
0.22
Pertanian
Pertanian padi(jerami padi)
0.08
Peternakan
Limbah cair sapi
0.12
Sampah kota
Sampah kota
3.69
Sampah kota
TPA
3.56
Sumber : BAPPEDA Kota Balikpapan,2015
Yang kedua adalah Potensi Energi angin, energi angin juga memiliki potensi untuk dikembangkan dikota Balikpapan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata potensi angin kota Balikpapan berkisar dari tiga hingga tujuh knot hal ini dapat dikatakan cukup untuk sebuah pengembangan energy angin. Berikut adalah tabel potensi angin (dalam knot) kota Balikpapan
Tabel 3. Potensi Angin di Kota Balikpapan (dalam Knot)
Tahun
jan
Feb
mar
Apr
mei
jun
jul
Agust
sept
okt
nop
des
2012
4
4
4
4
4
5
6
7
6
4
3
3
2013
4
4
3
3
3
3
5
6
6
5
4
4
2014
4
4
4
3
4
4
5
6
6
5
3
3
Sumber: BMKG,2015
Yang ketiga adalah potensi energi surya, energi sell surya saat ini sedang gencar dilakukan oleh kota kota besar diindonesia yang mana Indonesia yang berada di daerah Asia Tenggara memiliki potensi matahari yang cukup besar khususnya kota Balikpapan. Berikut adalah tabel potensi energi surya berdasarkan lama penyinarannya.
Tabel 4. Potensi Energi Surya kota Balikpapan
Tahun
jan
feb
mar
apr
mei
jun
jul
Agus
sept
okt
nop
des
2012
39,%
44,%
46,%
50,%
62,%
45,%
46%
57%
89%
57%
55%
35%
2013
42,%
43,%
51,%
50,%
38,%
48,%
40%
53%
51%
61%
40%
42%
2014
31,%
50,%
47,%
51,%
49,%
41,%
65%
45%
45%
67%
45%
33%
Sumber : BMKG,2015
        Kota Balikpapan jelas memiliki potensi energi sumber daya terbarukan.tiga potensi energi terbarukan yang sudah dijelaskan sebelumnya tentunya dapat menjadi solusi permasalahan kekurangan energi listrik dan aktifitas pemadaman listrik yang sering terjadi dikota Balikpapan. Penerapan teknologi yang akan mampu merubah potensi yang ada untuk menjadi energi terbarukan tentunya harus selalu dikembangkan dengan cara melakukan studi ketempat-tempat yang telah menerapkan penggunaan energi terbarukan.Â
Karena energi yang digunakan kota Balikpapan saat ini adalah energi tidak terbarukan. Yang mana energi ini tidak akan selamanya ada dan berpotensi habis dalam beberapa tahun kedepan maka dari itu sudah saatnya untuk memulai perlahan-lahan untuk menggunakan energi terbarukan walaupun realisasinya tidak dapat berubah secara instantdari energi tidak terbarukan menjadi energi terbarukan tetapi mulai sekarang kita sudah harus memikirkan hal itu agar jangan sampai kita terlena dengan keadaan sekarang dan akan menyesal dikemudian hari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI