Sebagian mengasihi yang disayang, sebagian lagi mengasihani yang disayang
Sebagian menyayangi yang dikasihi, sebagian lagi menyayangkan yang dikasihi
Kisah kasih tak selalu penuh dengan kebahagiaan, namun cara mengawetkannya tentu dengan masih memiliki rasa sayang atau setidak-tidaknya rasa kasih. Jangan dulu tanya tentang cinta, sebab cinta hanya dapat dibuktikan dengan ketermilikan. Nyatanya dalam banyak sejoli tidak semuanya mengasihi, perlahan hilang karena hambar dan hanya meninggalkan status yang dimiliki bersama.Â
Cintanya mungkin sudah habis, hanya tinggal rasa sayang yang membuat menjadi bertahan, hanya kemudian ada kasih sebagai nilai mutlak kodrati manusia yang tidak akan pernah hilang, tidak dapat dibentuk dan dimusnahkan, karena masih memiliki kasih maka masih dapat menggunakan akal berpikir termasuk menggunakannya untuk bertahan.
Sebagian mengasihani yang disayang, yaps tidak salah baca, bertahan atau memilih pasangan hanya karena kasihan. Karena begitu besar resiko yang akan ditanggung atau penyesalan secara moril apabila memilih tidak bertahan. Juga tanggungan perasaan dan faktor kehidupan lainnya yang akan meninggalkan lebih banyak masalah.
Sebagian lagi menyayangi yang dikasihi, sebagiannya lagi menyayangkan yang dikasihi. Meski timbul kekecewaan yang mendalam, mungkin tidak mau lagi berharap, bahkan sudah tidak diperhitungkan lagi, dalam arti kehadirannya tetap ada namun memilih untuk melakukan segala sesuatunya sendiri.
Seperti matematika, itulah sifat komutatif cinta, mau ditukar posisinya antara kasih maupun sayang, hasilnya akan tetap sama, akan selalu ada kesempatan untuk bertahan.
Kau sukses menaklukan seseorang jika ia takut kehilangan kasih sayangmu, bukan takut kehilangan hadirmu
Kita ini titipan Tuhan bagi orangtua dan pasangan kita, berikan selalu usaha terbaikmu, dan jangan mudah menjadi rewel.
Mencintai kembali membutuhkan pengorbanan, tidak mudah tapi jangan kalah, berat tapi lakukan untuk batinmu.