Mohon tunggu...
SATRIA BUDIARTA
SATRIA BUDIARTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya futsal, badminton, dan saya suka mengkritik seseorang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Utang Luar Negeri Indonesia Terhadap Proyek Pembangunan

31 Mei 2024   21:10 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penduduk memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan, karena penduduk berperan sebagai modal utama pembangunan suatu negara.

Kualitas penduduk suatu negara menentukan kemampuannya dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya. Indikator kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari berbagai aspek seperti tingkat pendidikan, pendapatan, dan tingkat kesehatan. 

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga mempunyai peranan yang luas dan mencakup berbagai konteks pembangunan, karena pembangunan infrastruktur berperan dalam pembangunan daerah dengan menciptakan mobilitas sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Indonesia merupakan negara berkembang dengan sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang besar, sehingga mempunyai potensi yang besar untuk keberhasilan pembangunan. 

Pemerintah mendukung upaya pembangunan Indonesia. Berdasarkan APBN, pemerintah telah mengalokasikan dana untuk mendukung 4.444 pembangunan yang berdampak pada kehidupan manusia. Misalnya, anggaran untuk pembangunan infrastruktur ditujukan untuk menjamin penyediaan layanan penting, meningkatkan hubungan antardaerah, dan mendukung pemulihan ekonomi selama pandemi .

 Anggaran pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan dan meningkatkan kapasitas guru dan guru. Sedangkan anggaran kesehatan sebesar bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan melalui penguatan sistem kesehatan. Selain itu, pemerintah Indonesia telah memprioritaskan pembangunan ekonomi dan sosial di seluruh Indonesia. 

Pemerintah telah menetapkan beberapa target perencanaan utama pada tahun 2025 untuk membantu mencapai tujuannya dengan segera. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah telah menyusun tiga rencana yang saling menguntungkan dan mendukung tujuan pemerintah, antara lain Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) (Indonesia Investment, n.d.). 

Bidang pembangunan manusia dan kebudayaan perlu memperkuat implementasi rencana prioritas nasional atau agenda pembangunan, seperti prioritas nasional seperti peningkatan ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.

Dalam penarikan utang luar negeri, pemerintah mengalokasikan dana tersebut untuk membangun infrastruktur wilayah. Ada beberapa proyek yang pembiayaannya berasal dari utang luar negeri sebagai berikut. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Resiko (DJPRR) ada beberapa proyek-proyek yang telah dilaksanakan melalui penarikan pinjaman itu diantaranya Patimban Port Development Project dari JICA dalam bentuk Japanese Yen (JPY) sebanyak 118,8 miliar, serta Komering Irrigation Project Fase III dari JICA sebanyak JPY 15,9 miliar.

Selain itu ada Cisumdawu Fase III yang berasal dari Exim Bank China sebanyak US$ 130,4 juta, Proyek MRT Fase 2 dari JICA dengan JPY 70 miliar, Pengembangan UIN Maulana Malik Ibrahim Fase II di Jawa Timur dari SFD US$ 208,5 juta, dan Serang Panimban Toll Road Development Project seksi 3 dari Exim Bank China US$ 215,3 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun