Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Project Silence, Film Terakhir Lee Sun Kyun yang Penuh Ketegangan dan Bertema Survival

13 Juli 2024   13:43 Diperbarui: 14 Juli 2024   12:54 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Project Silence. Sumber foto: CBI Pictures

Siapa yang tak mengenal mendiang Lee Sun Kyun? Aktor yang masuk ke dalam jajaran top chungmoro ini seringkali tampil di film-film yang memenangkan penghargaan. Sayangnya, Lee Sun Kyun telah wafat dan kita tak akan bisa melihatnya lagi dalam project film Korea mendatang. 

Bagi kamu yang merindukan film-film mendiang Lee Sun-Kyun, "Project Silence" dapat menjadi jawabannya. Ya, Project Silence merupakan film terakhir dari mendiang Lee Sun Kyun. Film bertema survival ini berhasil membuat penontonnya merasa tegang sepanjang film, sekaligus akan dibuat rindu dengan penampilan Lee Sun Kyun di layar lebar.


Project Silence bercerita tentang orang-orang yang terdampar di jembatan bandara karena adanya kabut tebal yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan beruntun dan ledakan. Di tengah situasi tersebut, anjing eksperimen militer yang bernama Echo yang diangkut secara rahasia mendadak terlepas. Anjing tersebut merupakan hasil dari "project silence" yang merupakan eksperimen militer. Semua manusia yang selamat menjadi sasaran para anjing tersebut.

Beberapa yang selamat memiliki berbagai latar belakang. Ada seorang staf istana negara (Lee Sun-Kyun) yang hendak mengantarkan putrinya ke bandara; saudara perempuan (Park Hee Von, Park Ju Hyun) yang ketinggalan pesawat; seorang sopir truk derek (Joo Ji Hoon) yang hendak menuju lokasi tabrakan; pasangan lansia (Moon Sung Geun, Ye Su Jeong) yang baru saja kembali dari perjalanan ke luar negeri, dan Dr. Yang (Kim Hee Won) yang bertanggung jawab atas Project Silence. Tatkala mereka yang selamat hendak menuju ke tempat yang aman, perjuangan ekstrem untuk bertahan hidup dimulai!

Akankah mereka berhasil selamat?

Project Silence merupakan film yang naskahnya ditulis oleh Kim Yong Hwa (Along With the Gods, The Moon) bersama Kim Tae-Gon dan Park Joo-Suk (Train To Busan, Hwayi: A Monster Boy) dan disutradarai oleh Kim Tae-Gon. Dibintangi aktor dan aktris papan atas seperti Lee Sun Kyun, Ju Ji-Hoon, Kim Hee-Won, Park Ju-Hyun, dan pemain lainnya, film ini memiliki durasi 1 jam 41 menit. 

Apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini ulasannya!

Kekacauan Bencana yang Menegangkan

Still cuts film
Still cuts film "Project Silence". Sumber foto: hancinema.net

Project Silence memiliki cerita yang menarik, dengan penceritaan yang to the point dengan konflik yang sangat chaos: mulai dari kabut tebal, anjing mutan yang lepas, gas beracun, hingga jembatan yang roboh. 

Naskahnya berhasil menunjukkan beragam latar belakang karakter sebelum filmnya mencapai konflik, sehingga penonton akan dibuat paham dengan penokohan dan alasan dari setiap keputusan yang dipilih oleh tiap karakter. Alhasil, tatkala karakter-karakternya terancam, penonton dapat merasakan konflik batin yang dialami oleh karakternya, dan turut menaruh atensi pada keputusan yang dibuat oleh karakter.

Apalagi isu politik yang dihadirkan dalam film ini terasa menggigit, di mana penonton dibuat berpikir mengenai keputusan para politikus dan pejabat publik dalam menghadapi situasi bencana. Film ini juga membawa pertanyaan besar, jikalau kita menjadi politisi, akankah kita lebih mendahulukan reputasi dibanding mendahulukan keselamatan warga?

Kim Tae-Gon dan Kim Yong-Hwa mampu mempertahankan konsistensi ceritanya dalam membangun ketegangan. Ia membangun ketegangan mulai dari yang paling sederhana: kabut tebal, lalu perlahan dengan timing yang tepat memunculkan beragam bencana baru yang tak diduga-duga. 

Keputusan-keputusan yang diambil oleh karakternya juga terasa rasional dan masuk akal, tidak mengada-ngada dan memaksa. Rangkaian pengadeganan yang dihadirkan oleh Kim Tae-Gon mampu memancing emosi was-was dari para penonton, menyorot betapa menakutkannya sebuah bencana dan menyorot perjuangan tiap karakter dalam menghadapi situasi kritis. Set up tempat yang dibangun juga terlihat meyakinkan dan cukup realistis.

Tentang Political Decision dalam Menghadapi Sebuah Bencana

Still cuts film
Still cuts film "Project Silence". Sumber foto: hancinema.net

Project Silence mengangkat perihal political decision (keputusan politik) dalam menghadapi bencana/ancaman yang tidak terduga. Dalam film ini, Cha Jung-Won (Lee Sun Kyun) merupakan pejabat keamanan istana yang juga terjebak dalam bencana mengerikan tersebut. Ia mendesak presiden untuk membuat keputusan secara cepat, yakni memberikan pertolongan dengan mengirim brimob dan bantuan tentara untuk membasmi para anjing mutan.

Awalnya, presiden dengan cepat mengiyakan ide tersebut. Hanya saja, terjadi sebuah kebocoran informasi yang membuat presiden kembali mempertimbangkan keputusannya untuk menolong mereka yang terjebak. Terjadi konflik moral dan politik yang membuat presiden perlu memilih salah satu dari opsi-opsi yang ditawarkan.

Hal ini tentu menarik, sebagaimana dibahas dalam salah satu jurnal Oxford. Semua masyarakat kadang kala berhadapan dengan munculnya ancaman yang cepat, kondisi ketidakpastian yang tinggi, dan kebutuhan untuk pengambilan keputusan yang cepat. Keadaan normal dapat menjadi hancur baik pada tingkat operasional maupun politik-strategis (Boin, 2004).

Studi menunjukkan bahwa keputusan dalam manajemen bencana sering kali melibatkan dilema etis yang kompleks. Dalam beberapa kasus, pejabat mungkin mengambil keputusan yang lebih menguntungkan reputasi mereka untuk mendapatkan dukungan politik jangka panjang, meskipun ini dapat mengorbankan keselamatan warga. Misalnya, dalam kasus bencana alam atau krisis kesehatan, keputusan untuk menyembunyikan atau mengurangi informasi yang sebenarnya dapat dilakukan untuk menjaga citra politik (Cuthbertson, J., & Penney, G, 2023). 

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan politik dalam situasi bencana termasuk tekanan dari media, harapan publik, dan tekanan dari kelompok kepentingan. Pejabat yang khawatir tentang pemilihan ulang atau citra publik mereka mungkin lebih cenderung membuat keputusan yang terlihat baik secara publik meskipun tidak selalu yang terbaik untuk keselamatan warga (Kerstin Eriksson, Allan McConnell, 2011). 

CGI yang Kurang Mulus

Still cuts film
Still cuts film "Project Silence". Sumber foto: hancinema.net

Meskipun memiliki cerita yang menarik, Project Silence memiliki kelemahan berupa CGI-nya yang masih terasa kasar. Hal ini dapat terlihat dengan mudah, yakni pada tokoh anjing yang ada dalam film ini. Para anjing terlihat kurang realistis, sehingga membuat beberapa penonton merasa sedikit terganggu akibat CGI-nya yang tidak mulus.

Selain itu, ada pula beberapa adegan yang melibatkan kerusakan besar, yang juga memiliki kualitas CGI yang belum maksimal. Namun, hal tersebut hanya terjadi di beberapa adegan saja, dan mayoritas adegan sudah cukup berhasil dieksekusi dengan baik. Hanya CGI bagian hewan anjing saja yang sedikit mengganggu. 

Walaupun CGI-nya terlihat kurang mulus, sinematografi dalam film ini berhasil menutupi kekurangan tersebut. Ya, sinematografi dalam film ini dipegang oleh Hong Kyung Pyo yang pernah terlibat dalam film Taegukgi, Snowpiercer, hingga Parasite.

Performa Apik dari Aktor Papan Atas

Still cuts film
Still cuts film "Project Silence". Sumber foto: hancinema.net

Project Silence diisi oleh jajaran aktor papan atas, yang seringkali disebut dengan "chungmoro" yang tampil dengan maksimal. Lee Sun Kyun yang berperan sebagai Cha Jung-Won sukses memerankan karakternya dengan apik, melalui ekspresi dan intonasi yang tepat sebagai staf keamanan istana presiden.

Sebagai film terakhir dari Lee Sun-Kyun, ada beberapa momen yang hadir bak "perpisahan", yang akan membuat penonton merindukan penampilan akting dari Lee Sun Kyun di film-film mendatang, yang mana penonton tak dapat melihatnya lagi di layar lebar.

Selain Lee Sun Kyun, ada pula Ju Ji-Hoon yang berperan sebagai sopir mobil derek bernama Jo Park. Ia mampu menciptakan momen-momen menghibur di tengah ketegangan, dan sukses membuat penontonnya tertawa lepas. Berkat aktingnya, penonton dapat menenangkan diri sejenak dari ketegangan yang dihadirkan dalam ceritanya.

Selain itu, ada pula Park Ju-Hyun, Kim Su-an (pernah berperan sebagai anak kecil dalam film Train To Busan), Kim Tae Woo, dan Kim Hee Won sukses menambah keseruan film ini. 

Chemistry antar karakter berhasil dijalin dengan apik sehingga penonton dapat memahami penokohan dari tiap karakter, dan membuat penonton ikut merasakan emosi yang karakternya alami tatkala berada dalam bahaya.

Ending yang Terburu-buru

Still cuts film
Still cuts film "Project Silence". Sumber foto: hancinema.net

Di balik ceritanya yang menarik, babak akhir dalam film ini terasa terlalu terburu-buru, seakan sengaja membuat penontonnya penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Melihat ending dari film ini, sepertinya akan ada kemungkinan Project Silence akan memiliki sekuel, yang tentu saja akan berganti pemain dikarenakan Lee Sun Kyun telah meninggal dunia.

Dari segi cerita, sejatinya dari awal hingga akhir film ini berhasil fokus pada isu utamanya, yakni bagaimana busuknya politikus dan adanya konflik kepentingan tatkala memutuskan suatu kebijakan terkait bencana. 

Still cuts film
Still cuts film "Project Silence". Sumber foto: hancinema.net

Itulah review saya mengenai film Project Silence. Apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Overall, Project Silence berhasil menghadirkan cerita yang padat dengan intensitas ketegangan yang konsisten. Sinematografi yang apik berhasil menutupi kekurangan CGI-nya yang masih terlihat kasar. Selain itu, jajaran performa akting aktor papan atas turut menambah keseruan dalam film ini.

Bagi kamu yang membutuhkan tontonan yang membuat deg-degan, Project Silence adalah tontonan wajib yang perlu kamu coba. Tak hanya itu, bagi kamu yang merindukan penampilan Lee Sun-Kyun di layar lebar, Project Silence sukses menjadi film terakhir Lee Sun Kyun yang sangat berkesan.

Rating pribadi: 8/10

__

Sumber referensi:

1. Eriksson, K., & McConnell, A. (2011). Contingency planning for crisis management: Recipe for success or political fantasy?. Policy and Society, 30(2), 89-99.

2. Cuthbertson, J., & Penney, G. (2023). Ethical decision making in disaster and emergency management: A systematic review of the literature. Prehospital and disaster medicine, 1-6.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun