Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Handsome Guys, Film Horor Komedi yang Absurd dan Penuh Gelak Tawa

5 Juli 2024   09:36 Diperbarui: 5 Juli 2024   12:15 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Still cuts film "Handsome Guys". Sumber foto: CBI Pictures.

Still cuts film
Still cuts film "Handsome Guys". Sumber foto: CBI Pictures.

Handsome Guys sejatinya membawa sebuah isu yang menarik walau tidak terlalu dieksplor secara lebih dalam. Ya, film ini menunjukkan bagaimana orang-orang berwajah 'sangar' dan berpenampilan ala preman seringkali disalahpahami dan dituduh sebagai pelaku kriminal. Stereotip mengenai menghakimi seseorang 'penjahat' hanya karena tampilannya masih terus berkembang hingga kini.

Padahal, tidak semua orang berwajah sangar merupakan penjahat, dan tidak semua orang berwajah lembut merupakan orang baik. Tindakan kriminalitas tak bisa hanya dinilai dari penampilan luar saja, melainkan juga perlu dinilai dari motif dan tindakan kriminal yang ia lakukan.

Hal ini pernah dibahas dalam sebuah artikel berjudul "Facial stereotypes of good guys and bad guys: A replication and extension" dari University of Missouri, Coloumbia yang ditulis oleh Alvin G. Goldstein, June E. Chance & Barbara Gilbert pada 2013. 

Penelitian menunjukkan bahwa orang memiliki stereotip tertentu tentang penampilan berbagai jenis penjahat, seperti pemerkosa, perampok bersenjata, dan pencuri. Stereotip ini memengaruhi cara orang memproses dan menafsirkan informasi tentang wajah seseorang. 

Peserta secara konsisten mengidentifikasi wajah tertentu sebagai milik penjahat atau bukan penjahat, menunjukkan adanya stereotip sosial yang sama. Wajah yang dianggap "sangar" atau "menakutkan" lebih sering diasosiasikan dengan aktivitas kriminal. 

Studi ini menyoroti potensi pengaruh stereotip ini terhadap penilaian hukum. Juri dan saksi mungkin dipengaruhi oleh persepsi kriminalitas berdasarkan penampilan terdakwa, yang dapat menyebabkan putusan dan identifikasi yang bias. 

Stereotip ini dapat memiliki konsekuensi sosial yang lebih luas, yang mengarah pada diskriminasi dan stigma terhadap individu yang sesuai dengan profil wajah tertentu. Orang dengan fitur wajah yang "sangar" atau "menakutkan" mungkin mengalami perlakuan yang tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk interaksi dengan penegak hukum dan sistem peradilan. 

Penelitian ini menekankan dampak signifikan dari stereotip wajah terhadap persepsi sosial dan hasil hukum. Individu yang dianggap memiliki wajah yang terlihat kriminal lebih mungkin untuk dinilai secara keras dan tidak adil, menyoroti perlunya kesadaran dan mitigasi terhadap bias semacam itu dalam proses peradilan dan interaksi sosial sehari-hari. 

Chemistry Kuat dari Para Pemain

Still cuts film
Still cuts film "Handsome Guys". Sumber foto: CBI Pictures.

Jokes dan komedi dalam Handsome Guys tak akan terasa lucu bila akting dari pemainnya buruk. Untungnya, para aktor dalam film ini berhasil memerankan karakter-karakternya dengan sangat baik dan totalitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun