Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Almira, dan Berseminya Cinta di Desa M

30 Juni 2024   22:27 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:33 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aku dan Almira di desa M yang berada di dekat pantai. Sumber foto: picnicmakers.com

"Mungkin sekitar 1 jam lagi,"

Almira yang terlelap menjatuhkan kepalanya ke arah Jihan. Ia tampak terbangun sebentar, mengecek ponselnya, lalu tertidur lagi. Aku sedari tadi memperhatikan, melihatnya dari belakang saja sudah membuatku senang.

"Oh ya Set, gue baru nelpon Pak Kartono, kepala desa M. Katanya nanti kalau sudah sampai, kita bisa langsung liat-liat lokasi sekitaran desa yang sekiranya bisa kita bantu untuk perbaiki. Kita juga bisa wawancara warga mengenai kendala apa aja yang sedang mereka hadapi di desa." Jelas Aldi sembari menyetir mobil.

"Untuk kelompoknya gimana Di? Semuanya ikut atau dibagi dua?"

"Udah kayak es kiki aja dibagi dua," Keanu mendadak nyeletuk.

"Shhht, tidur lagi aja deh lo. Gini Set, untuk yang keliling lokasi sekitaran desa nanti gue, Rama, sama Jihan. Nanti untuk yang wawancara warga lo, Almira, Keanu, sama Nathan," ujar Aldi.

"Oke," jawabku singkat. Selain menyupir mobil, Aldi juga ketua kelompok KKN kami. Waktu pertama kali kami bertemu, kami semua sepakat bahwa Aldi yang terlihat paling bijaksana dan cocok menjadi pemimpin.

___

Kami akhirnya tiba di Desa M setelah perjalanan yang cukup panjang. Desa ini terletak di antara hamparan pegunungan hijau yang menyejukkan mata. Dari kejauhan, kami bisa melihat deretan rumah-rumah sederhana yang berdiri di tepi pantai berpasir putih. Pantai tersebut terhampar luas dengan ombak yang bergulung-gulung menghantam batu karang besar di ujung desa.

Saat keluar dari mobil, udara segar yang bercampur dengan aroma laut langsung menyambut kami. Di sekeliling desa, pohon-pohon kelapa dan berbagai macam vegetasi tropis tumbuh subur memberikan kesan asri dan alami. Beberapa rumah penduduk tampak berwarna-warni dengan atap merah yang kontras dengan hijaunya pepohonan di belakangnya. Di sepanjang pantai, kami melihat beberapa penduduk duduk di bawah payung-payung besar yang sedang menikmati pemandangan laut sambil bercengkrama.

Keindahan desa ini seolah-olah meluruhkan segala penat dari perjalanan kami. Di dekat pantai, beberapa warung kecil menjual makanan dan minuman khas desa menambah nuansa tradisional yang kuat. Suara ombak yang bergemuruh berpadu dengan canda tawa anak-anak yang bermain di pasir, menciptakan harmoni alami yang membuat kami merasa seakan-akan berada di surga tersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun