Siapa yang tidak mengenal KKN di Desa Penari? Film yang diangkat dari cerita karya SimpleMan tersebut berhasil menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, dengan raihan 10 juta penonton.Â
Melihat kesuksesan tersebut, nampaknya MD Pictures tertarik untuk kembali mengangkat kisah desa penari ke layar lebar. Kali ini, MD Pictures mengeluarkan prequel dari KKN di Desa Penari yang berjudul Badarawuhi di Desa Penari.Â
Badarawuhi di Desa Penari bercerita tentang Mila (Maudy Effrosina) yang pergi ke desa penari bersama dengan kakaknya, Yuda (Jourdy Pranata), dan juga temannya.Â
Mila memiliki ibu yang sedang mengalami sakit keras, dan satu-satunya cara yang dapat ia lakukan untuk menyembuhkan ibunya adalah dengan mengembalikan barang sakral yang dimiliki ibunya kepada Badarawuhi (Aulia Sarah), sang pemimpin di Desa Penari.
Mila harus bertemu dengan Mbah Buyut (Diding Boneng), yang sayangnya sedang ada urusan lain. Terpaksa, ia bersama dengan kakak dan temannya harus menginap di salah satu rumah milik warga, yakni rumah Ratih (Claresta Taufan). Ratih banyak membantu Mila untuk menemukan desa penari yang dicarinya selama ini.
Ketika menunggu Mbah Buyut tiba, Mila menghadapi teror dari Badarawuhi di berbagai tempat. Ia terus diikuti dan diajak untuk bergabung menjadi penari ghaib di desa tersebut. Mila terus menolak, tapi Badarawuhi tak tinggal diam. Ia terus mengerahkan segala cara agar Mila mau bergabung dengannya.
Akankah Mila berhasil terlepas dari teror Badarawuhi dan berhasil menyelamatkan ibunya?
Badarawuhi di Desa Penari merupakan film prequel yang disutradarai oleh Kimo Stamboel, dan naskahnya ditulis oleh Lele Laila dan SimpleMan. Berdurasi 122 menit, film ini dibintangi oleh Aulia Sarah, Maudy Effrosina, Claresta Taufan, Jourdy Pranata, dan pemain lainnya.
Apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini review-nya!
Naskah yang Lebih Rapi Dibanding KKN di Desa Penari