Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Badarawuhi di Desa Penari", Horor Penari yang Lebih Mencekam Dibanding Film Pendahulunya

14 April 2024   19:02 Diperbarui: 15 April 2024   00:45 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badarawuhi di Desa Penari. (Dok Youtube/MD Pictures 

Kimo cukup piawai membangun atmosfer horor. Tata kamera dan sinematografi kelas wahid dihadirkan dengan sangat indah, menyorot nuansa pedesaan di Indonesia dan keindahan alamnya yang luar biasa. 

Tatkala berhadapan dengan nuansa horor, Kimo mampu membangun set yang meyakinkan, dengan sorotan kamera yang megah (khususnya ketika ritual tarian), dan puncaknya ada pada bagian klimaks film ini.

Ya, koreografi tarian yang luar biasa indah, dibantu dengan skoring musik yang mendukung membuat saya sebagai penonton tak berhenti menatap kagum. Format filmnya memang layak untuk tayang disaksikan di layar sebesar IMAX, karena penonton akan termanjakan dengan visual dan sisi teknis yang mengagumkan.

Film ini bukan tipikal film horor yang banyak jumpscare dan penampakan, melainkan film horor yang lebih menonjolkan unsur mistis dan budaya, serta horor atmosferik yang lebih menyorot nuansa dari filmnya.

Penampilan Luar Biasa dari Claresta Taufan dan Maudy Effrosina

Mila (Maudy Effrosina) dan Ratih (Claresta Taufan) dalam film Badarawuhi di Desa Penari. Sumber foto: MD Pictures
Mila (Maudy Effrosina) dan Ratih (Claresta Taufan) dalam film Badarawuhi di Desa Penari. Sumber foto: MD Pictures

Apresiasi setinggi-tingginya untuk karakter Ratih yang diperankan oleh Claresta Taufan. Ia amat piawai dalam mengutarakan gejolak emosi karakternya melalui ekspresi dan mimik wajah yang sesuai. Penonton dapat merasakan beratnya beban yang sedang ditanggung oleh Ratih, dan membuat penonton bersimpati pada karakternya. 

Maudy Effrosina yang berperan sebagai Mila juga cukup mampu menghidupkan karakternya dengan baik. Terutama di beberapa adegan tarian, ia mampu membawakannya secara lihai. 

Duet Maudy dan Claresta ketika berhadapan dengan adegan tarian adalah puncak keseruan film ini. Kita dapat melihat kualitas akting yang apik dari keduanya, tatkala kedua karakternya harus menari sembari menunjukkan ekspresi wajah yang kontras (wajah yang terlihat menolak, namun tubuhnya tetap menari dengan lihai).

Aulia Sarah yang berperan sebagai Badarawuhi berhasil tampil creepy. Senyuman khasnya dengan aura mistis dan sensual berhasil membuat penontonnya takut tatkala karakternya muncul. 

Kombinasi Aming dan Dinding Boneng memberikan penokohan yang lebih dalam pada karakter Mbah Buyut, yang bukan hanya sekadar figur dukun biasa, melainkan juga menaruh kepedulian terhadap warga desa.

Lemah Ketika Berhadapan dengan Adegan Drama

Mila (Maudy Effronsia) dan Ratih (Claresta Taufan) yang sedang mengalami teror dari Badarawuhi. Sumber foto: MD Pictures
Mila (Maudy Effronsia) dan Ratih (Claresta Taufan) yang sedang mengalami teror dari Badarawuhi. Sumber foto: MD Pictures

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun