Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "My Precious", Mengenang Indahnya Masa SMA dan Manisnya Cinta Pertama

6 Juli 2023   14:28 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:38 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Screenshot/Youtube GMMTV

Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah

Penggalan lirik lagu 'Kisah Kasih di Sekolah' karya Obbie Messakh tersebut menggambarkan tema dari film terbaru Thailand yang berjudul "My Precious". 

Film ini menggambarkan kenangan indah di masa SMA, dan indahnya cinta pertama. Bergenre romansa komedi drama, film ini merupakan adaptasi dari film taiwan berjudul "You Are Apple of My Eye". 


"My Precious" adalah sebuah film yang menampilkan Nanon Korapat dan Film Rachanun. Film ini mengisahkan tentang Tong (Nanon Korapat), seorang siswa yang sering membuat masalah di sekolah. Suatu hari, ia diperintahkan oleh gurunya untuk duduk di depan Lin (Film Rachanun), yang merupakan ketua kelas yang menjadi panutan. Lin juga diperintahkan oleh gurunya untuk membantu Tong agar lebih rajin dalam belajar.

Pada awalnya, Lin enggan membantu Tong, namun berkat satu momen manis yang menyentuh hati Lin, Lin mulai tertarik pada Tong. Ia mulai mendorong Tong untuk lebih rajin dalam belajar dan fokus pada apa yang ingin dilakukannya.

Dengan bantuan Lin, Tong mampu fokus dalam belajar dan berhasil meningkatkan nilai-nilainya. Seperti yang dikatakan oleh Lin, bahwa Tong sebenarnya cerdas, hanya saja kemalasannya membuatnya tidak berkembang.

Mereka memiliki sifat yang berbeda, di mana Lin suka belajar sedangkan Tong lebih suka bermain-main. Terkadang, Lin kesal dengan sifat kekanak-anakan Tong. Namun, bagi Tong, kekanak-anakan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka berdua? Apakah cinta mereka akan bertahan hingga mereka lulus SMA?

My Precious dibintangi oleh Nanon Korapat dan Film Rachanun. Bergenre drama romansa komedi, film ini memiliki durasi 121 menit. Apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini review-nya!

Romansa Coming of Age yang menyentuh hati

Sumber foto : GMMTV
Sumber foto : GMMTV

My Precious memiliki premis yang sederhana, dan terlihat mirip seperti cerita-cerita wattpad. Ketika siswi pintar tertarik pada siswa yang suka bermain dan membuat masalah. Kedua karakter yang memiliki sifat saling berlawanan menjadi daya tarik dalam film ini.

Walau premisnya terlihat mirip dengan cerita wattpad remaja, ternyata film ini mampu tampil lebih kompleks dan dalam. Penonton diperlihatkan bagaimana dinamika masing-masing karakternya, mulai dari ketika remaja hingga menuju usia dewasa. 

Durasi awal hingga pertengahan mungkin akan terasa biasa saja bak romansa sekolah pada umumnya, namun durasi pertengahan hingga akhir menunjukkan bahwa film ini mampu menunjukkan perubahan yang dialami oleh karakter-karakternya ketika mulai memasuki usia dewasa.

Unsur romansanya dikemas dengan manis, dan ditunjukkan melalui momen-momen yang sederhana. Love language dari Lin hadir dalam bentuk memberi dorongan kepada Tong untuk terus belajar, sementara Tong membuktikan cintanya melalui tekadnya dalam belajar. 

Mengajak penonton untuk bernostalgia dengan masa SMA

Sumber foto : Screenshot/Youtube GMMTV
Sumber foto : Screenshot/Youtube GMMTV

Kekuatan My Precious  terletak pada bagaimana film ini mampu menampilkan keseruan masa SMA yang dekat dengan keseharian kita, tanpa menghilangkan esensi dari tema romansa yang dibawanya. Dari bolos sekolah hingga kenakalan remaja, cinta pertama, dan kejadian konyol yang dilakukan oleh Tong dan kawan-kawannya, film ini berhasil mengundang nostalgia masa SMA di hati para penontonnya. 

Ya, menonton My Precious bagaikan melihat kembali kelakuan teman-teman kita dulu sewaktu SMA, menontonnya bagai berbincang dengan sahabat lama yang selalu dirindukan. Hal ini juga diperkuat dengan naskah dan dialog yang apa adanya, ceplas ceplos khas anak SMA, dan tidak berusaha untuk terlihat 'sok keren' seperti film remaja kebanyakan.

Konflik yang dihadapi oleh para karakter juga terasa relate, seperti mengalami perasaan suka pada seseorang yang juga disukai oleh sahabat kita, merasakan semangat baru berkat cinta pertama, dan berbagai hal lainnya yang menjadi bagian tak terlupakan dari masa SMA. 

"My Precious" berhasil menghadirkan masa SMA sebagai masa yang indah dan akan selalu dikenang.

Humor yang segar walau agak vulgar

Sumber foto : GMMTV
Sumber foto : GMMTV

Thailand dikenal dengan filmnya yang memiliki humor yang segar dan mampu mengundang tawa, hal tersebut juga yang menjadi daya tarik utama dalam film My Precious.

Di dalam studio, hampir seluruh penonton tak bisa menahan tawa karena kelucuan yang dihadirkan. Nanon dan kawan-kawannya sukses menciptakan atmosfer persahabatan yang penuh dengan kelucuan. 

Meskipun demikian, ada beberapa lelucon yang terasa agak vulgar. Namun, jika melihatnya dalam konteks "SMA", pastinya kita pernah memiliki teman-teman yang nyeleneh seperti yang ada dalam film ini.

Berhasil menyorot dinamika karakter dengan ciamik

Sumber foto : GMMTV
Sumber foto : GMMTV

Jika film romansa komedi drama lainnya biasanya hanya fokus pada satu periode, misalnya masa SMA atau masa pasca SMA/kuliah, My Precious berhasil menyoroti kedua periode tersebut dalam satu film. Hal ini memungkinkan penonton untuk melihat dinamika karakter, termasuk perubahan cara berpikir karakter-karakter tersebut dari masa SMA hingga ke masa kuliah. 

Alhasil, hal ini memberikan pemahaman kepada penonton mengenai perbedaan cinta antara masa SMA dan masa dewasa, serta bagaimana perasaan cinta berubah seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman. 

Chemistry Nanon dan Film Rachanun yang terjalin manis

Sumber foto : Screenshot youtube.com/GSC Movies 
Sumber foto : Screenshot youtube.com/GSC Movies 

Nanon Korapat mampu memerankan karakter Tong dengan sangat baik. Bagaimana tengilnya ia, dan sifat kekanak-kanakan Tong yang benar-benar tidak hilang, namun berkat kepiawaian Nanon dalam berekspresi dan bergestur, kita bisa melihat bagaimana dia berubah menjadi lebih baik karena Lin. Ketika diperlukan adegan komedi, ia mampu menghadirkannya dengan kocak dan mengundang tawa. 

Film Rachanun, yang memerankan Lin, juga tampil memikat. Meskipun awalnya karakternya terasa cerewet dan tegas, ia mampu menjalin chemistry yang manis dan kuat dengan Nanon. Saat melihat keduanya bersama, saya sebagai penonton tidak bisa berhenti tersenyum.

Selain itu, karakter-karakter lain juga mampu menghidupkan nuansa filmnya menjadi lebih ceria dan mampu mengundang tawa. Kehadiran teman-teman Tong, orang-tua Tong, dan karakter lainnya berhasil diberi porsi yang pas sehingga mampu menghidupkan nuansa dalam filmnya.

Sinematografi dan aspek sinematik yang kurang diperhatikan

Sumber foto : GMMTV
Sumber foto : GMMTV

Sayangnya, My Precious terasa kurang memikat dari segi sinematik. Pengambilan gambarnya terasa kurang presisi di beberapa adegan, dan sinematografinya cenderung biasa saja, walau tetap ada beberapa momen romantis yang berhasil dikemas dengan indah.

Padahal, jika camera work, color grading, dan elemen sinematik lainnya lebih diperhatikan dalam film ini, My Precious pasti akan mampu membuat penontonnya semakin terhanyut dalam cerita.

Sumber foto : showbiz.co.id
Sumber foto : showbiz.co.id

Itulah review saya mengenai film "My Precious". Apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Overall, "My Precious" adalah sajian menarik dari GMM TV yang mengajak penontonnya untuk mengenang kembali indahnya cinta pertama, dan indahnya masa SMA.

Humor yang disajikan akan membuat penonton tertawa lepas, sementara keindahan cinta pertama yang dirasakan oleh Tong dan Lin akan membuat senyuman terus terpancar dan membuat penonton ikut baper saat menontonnya. Bagi kamu yang merindukan film romantis yang manis, lucu, dan menyentuh, film ini sangat direkomendasikan.

Rating pribadi: 8/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun