Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "My Precious", Mengenang Indahnya Masa SMA dan Manisnya Cinta Pertama

6 Juli 2023   14:28 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:38 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : GMMTV
Sumber foto : GMMTV

My Precious memiliki premis yang sederhana, dan terlihat mirip seperti cerita-cerita wattpad. Ketika siswi pintar tertarik pada siswa yang suka bermain dan membuat masalah. Kedua karakter yang memiliki sifat saling berlawanan menjadi daya tarik dalam film ini.

Walau premisnya terlihat mirip dengan cerita wattpad remaja, ternyata film ini mampu tampil lebih kompleks dan dalam. Penonton diperlihatkan bagaimana dinamika masing-masing karakternya, mulai dari ketika remaja hingga menuju usia dewasa. 

Durasi awal hingga pertengahan mungkin akan terasa biasa saja bak romansa sekolah pada umumnya, namun durasi pertengahan hingga akhir menunjukkan bahwa film ini mampu menunjukkan perubahan yang dialami oleh karakter-karakternya ketika mulai memasuki usia dewasa.

Unsur romansanya dikemas dengan manis, dan ditunjukkan melalui momen-momen yang sederhana. Love language dari Lin hadir dalam bentuk memberi dorongan kepada Tong untuk terus belajar, sementara Tong membuktikan cintanya melalui tekadnya dalam belajar. 

Mengajak penonton untuk bernostalgia dengan masa SMA

Sumber foto : Screenshot/Youtube GMMTV
Sumber foto : Screenshot/Youtube GMMTV

Kekuatan My Precious  terletak pada bagaimana film ini mampu menampilkan keseruan masa SMA yang dekat dengan keseharian kita, tanpa menghilangkan esensi dari tema romansa yang dibawanya. Dari bolos sekolah hingga kenakalan remaja, cinta pertama, dan kejadian konyol yang dilakukan oleh Tong dan kawan-kawannya, film ini berhasil mengundang nostalgia masa SMA di hati para penontonnya. 

Ya, menonton My Precious bagaikan melihat kembali kelakuan teman-teman kita dulu sewaktu SMA, menontonnya bagai berbincang dengan sahabat lama yang selalu dirindukan. Hal ini juga diperkuat dengan naskah dan dialog yang apa adanya, ceplas ceplos khas anak SMA, dan tidak berusaha untuk terlihat 'sok keren' seperti film remaja kebanyakan.

Konflik yang dihadapi oleh para karakter juga terasa relate, seperti mengalami perasaan suka pada seseorang yang juga disukai oleh sahabat kita, merasakan semangat baru berkat cinta pertama, dan berbagai hal lainnya yang menjadi bagian tak terlupakan dari masa SMA. 

"My Precious" berhasil menghadirkan masa SMA sebagai masa yang indah dan akan selalu dikenang.

Humor yang segar walau agak vulgar

Sumber foto : GMMTV
Sumber foto : GMMTV

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun