Film ini dapat lebih dinikmati oleh para pembaca komiknya, dikarenakan banyak sekali menyinggung cerita-cerita yang ada di komik. Tentang mengapa Julius Caesar begitu takut pada Asterix & Obelix, para pembaca komiknya tentu akan paham latar belakang kisah tersebut.
Bagaimana dengan penonton yang belum membaca komiknya?Â
Tentu, film ini tetap menghibur. Di babak awal mungkin penonton akan merasa asing dengan ceritanya yang unik, namun seiring filmnya berjalan, penonton perlahan diajak untuk mengenal Asterix & Obelix serta tingkah konyolnya dalam membantu menyelamatkan permaisuri Tiongkok.
Sinematografi dan set-up tempat yang kurang menarik
Bagi saya sebagai penonton yang belum membaca komiknya, penggambaran desa Galia serta desa di Tiongkok kurang terasa realistis. Tempat yang mereka tinggali terasa terlalu dibuat-buat, dan kurang mampu membangun nuansa desa yang khas.
Begitu pula dengan penggambaran kekuatan Asterix & Obelix yang terasa terlalu 'biasa saja' untuk orang yang punya kekuatan superpower seperti mereka.Â
CGI ketika Asterix meminum ramuan dan mulai memunculkan kekuatan juga kurang mampu menimbulkan kesan 'wah' bagi para penontonnya.
Itulah review saya mengenai film Asterix & Obelix: The Middle Kingdom. Apakah kamu tertarik untuk menontonnya?
Overall, Asterix & Obelix: The Middle Kingdom adalah film yang menghibur, walau ceritanya tak punya tujuan yang jelas. Jika dipandang murni sebagai film komedi tanpa embel-embel apapun, film ini jelas memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan.
Komedinya fresh dan berhasil memasukkan humor kekinian, aksinya yang overpower menambah keseruan film ini, ditambah dengan penamaan karakter serta konfliknya yang dipenuhi komedi, membuat Asterix & Obelix: The Middle Kingdom cocok menjadi tontonan hiburan di kala penat, tanpa perlu mengajak penontonnya untuk banyak berpikir.
Skor : 6.5/10