Menurut pandangan saya, film Pengabdi Setan versi klasik tidak cukup menyeramkan karena penampilan sosok setannya masih terlihat seperti manusia biasa dan ekspresinya tidak membangkitkan ketegangan maupun ketakutan bagi saya sebagai penonton. Selama menonton film ini, saya bahkan tertawa setiap kali hantunya muncul.Â
Selain itu, adegan Tomi yang diganggu ketika sholat juga terlihat kurang menakutkan. Namun, saya menyadari bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh kebiasaan saya menonton film horor modern yang menggunakan teknologi CGI untuk membuatnya terlihat lebih realistis.
Di sisi lain, film Pengabdi Setan (2017) berhasil membangun atmosfer horor yang mencekam. Penggunaan make-up dan efek yang lebih baik berhasil menciptakan nuansa yang lebih menakutkan dan membangkitkan rasa takut dalam diri penonton. Selain itu, pilihan musik yang digunakan di dalam film ini juga lebih memorable dan creepy dibandingkan dengan versi klasiknya.
Secara keseluruhan, dari segi kualitas horor, film Pengabdi Setan versi klasik kurang menyeramkan jika dibandingkan dengan versi remake-nya. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dalam pembuatan film dan penggunaan efek yang lebih baik untuk menciptakan pengalaman horor yang lebih intens dan menakutkan.
Itulah beberapa perbedaan yang signifikan dari film Pengabdi Setan (1980) dan Pengabdi Setan (2017). Mana yang menurutmu lebih unggul?
Bagi saya pribadi, rasanya tak adil untuk membandingkan keduanya karena dibuat dari waktu yang berbeda. Teknologi untuk menghasilkan efek yang realistis pada masa itu belum terlalu canggih, sehingga film klasiknya tidak terlalu menyeramkan.Â
Meskipun demikian, pada tahun 90-an, efek yang diperlihatkan dalam film tersebut mungkin sudah dianggap menyeramkan oleh penonton pada tahun tersebut.Â
Pengabdi Setan versi remake di tahun 2017 jelas merupakan sebuah kemajuan besar dalam hal kualitas dan berhasil membawakan sesuatu yang baru dalam film horor Indonesia. Ia tidak sekadar jiplakan versi sebelumnya, melainkan membawa inovasi dan berhasil menjadi film horor yang paling digemari penonton Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H