Sementara itu, Pengabdi Setan versi remake lebih menonjolkan unsur Islami. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi karakter utama dengan Ustadz dan keluarganya yang mulai terbuka terhadap agama. Film ini juga fokus pada konspirasi pemerintahan, yang mungkin bertujuan untuk memperluas alur ceritanya.Â
Namun, pesan dalam film ini terkesan bertolak belakang, karena tokoh Ustadz yang seharusnya menjadi sosok penyelamat justru kalah dan wafat dalam melawan setan. Apakah ini bermaksud untuk menunjukkan bahwa Ustadz adalah manusia biasa yang bisa kalah dari setan, atau ada maksud lain di baliknya, hal ini masih menjadi perdebatan.
Karakter dan latar belakangnya
Di Pengabdi Setan klasik, Ibu Mawarni hanya memiliki dua anak, yaitu Rita dan Tomi. Rita digambarkan sebagai anak dari keluarga kaya yang gemar pulang malam dan ikut ke pesta-pesta clubbing, sedangkan Tomi suka mempelajari ilmu hitam.Â
Sedangkan, di versi remake, Ibu Mawarni memiliki empat anak, yaitu Rini, Tony, Bondi, dan Ian. Karakter Rini adalah mahasiswi yang putus kuliah karena masalah biaya dan harus melindungi adik-adiknya, sedangkan Tony adalah adik Rini yang lovable dan sayang pada keluarganya.Â
Bondy dan Ian menambah nuansa kekeluargaan dan memperkuat chemistry yang akhirnya menjadikan akhir filmnya lebih terasa mengejutkan serta menyesakkan.
Keluarga Ibu digambarkan sebagai keluarga kaya dengan rumah mewah, mobil, dan pembantu di Pengabdi Setan klasik. Di versi remake, latar keluarganya berbeda. Selain itu, di versi klasik, tidak ada Ian dan Bondy seperti yang ada di versi remake-nya, sehingga filmnya berjalan biasa saja, tanpa adanya kejutan yang menambah keseruan menontonnya.
Jika di film remake-nya ada sosok nenek yang memiliki penyakit asma, di film klasiknya, sosok tersebut adalah tukang kebun yang juga memiliki penyakit asma. Kesamaan keduanya adalah menjadi kunci atas teror horor yang terjadi di dalam rumah.
Di Pengabdi Setan versi remake, Rini didekati oleh anak Ustadz bernama Hendra. Sedangkan di film klasiknya, Rita mempunyai kekasih bernama Herman, dan sosoknya digambarkan sebagai orang yang suka dengan kehidupan malam.
Perbedaan karakter dalam kedua versi Pengabdi Setan berpengaruh signifikan pada pengalaman menonton penonton. Di versi remake, chemistry keluarganya kuat dan terdapat banyak kejutan-kejutan baru yang menambah keseruan, sedangkan di versi klasik, alur cerita serta chemistry-nya cenderung flat dan mudah ditebak, sehingga kurang menarik.