Selain berbincang dengan sutradara, rasanya kurang lengkap jika KOMIK belum pernah ke rumah produksi film. Misalnya, ke Visinema, atau ke Rapi Film, atau ke rumah produksi film lainnya.Â
Pasti banyak sekali Komiker yang penasaran mengenai bagaimana industri perfilman itu bekerja. Bagaimana proses memproduksi sebuah film, dan berbagai hal seputar produksi film. Dengan mengetahuinya, setidaknya dapat membuat kita lebih menghargai sebuah karya film, karena kita tahu betapa sulitnya film itu diproduksi.
3. Membuat konten Youtube
Hal ini nampaknya penting untuk dibuat agar komunitas KOMIK semakin dikenal oleh banyak orang, tak hanya oleh para Kompasianer saja.Â
Konten Youtube yang dibuat bisa berupa review film, atau dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komik, bisa dalam bentuk vlog ataupun yang lainnya. Bisa juga, berbincang dengan sutradara film juga dapat dimasukkan ke dalam konten Youtube tersebut.Â
Nantinya, jika semakin banyak orang yang mengenal KOMIK, maka jangkauan KOMIK akan semakin meluas. Serta membuat para sineas tertarik untuk bekerja sama dengan KOMIK.
4. Adakan workshop penulisan naskah film
Sebagai Movie Enthusiast, komunitas KOMIK seharusnya tak hanya menerbitkan artikel-artikel mengenai ulasan film, melainkan juga bisa membuat sebuah naskah film.
Pelatihan membuat naskah film ini akan membuat para Komiker yang memiliki bakat menulis naskah akan semakin berkembang, serta nantinya akan memudahkan KOMIK jika ingin membuat film sendiri.Â
5. Kerjasama dengan rumah produksi film untuk membuat film
Sebagai komunitas pecinta film, rasanya akan keren jika komunitas KOMIK juga mampu membuat sebuah film. Dengan bekerja sama bersama rumah produksi, atau mungkin bisa dimulai dari produksi pribadi, siapa tahu saja filmnya bisa masuk festival film, atau bahkan ditonton oleh banyak masyarakat.