Konflik antara Doctor Strange dengan Christine, lalu juga dengan Doctor Strange versi jahat, rasanya kurang dieksplor lebih dalam sehingga kurang mampu menghadirkan suasana emosional dan menarik di hati penontonnya.Â
Namun, hubungan Doctor Strange dan Christine dapat ditutup dengan hangat di akhir film, dan akan membekas di ingatan para penontonnya. Layaknya kalimat "I Love You 3000", kalimat "I Love You In Every Universe" rasa-rasanya juga akan menjadi kalimat yang ramai dan akan disukai para penontonnya.
Porsi screentime America Chavez diberikan secara pas dan tidak mengambil alih karakter Doctor Strange di film ini. Awal yang cukup baik bagi America Chavez dalam memulai debutnya sebagai superhero.
Penulis sarankan untuk menonton serial "Wandavision" dan "What If?" terlebih dahulu agar bisa lebih paham dan mampu merasakan nuansa yang lebih emosional ketika menonton filmnya.Â
Kalau belum menonton bagaimana? Ya tidak masalah, namun kamu mungkin akan kurang mampu merasakan emosi para karakternya dikarenakan belum tahu latar belakang masing-masing karakter.
Cameo-cameo superhero dari universe lain
Cameo-cameo superhero dari universe lain yang digadang-gadang akan menjadikan film ini spektakuler dan spesial sepertinya hanya menjadi teori fans belaka. Buktinya, beberapa karakter superhero yang ditunggu-tunggu, mulai dari Captain Carter hingga Professor X disia-siakan begitu saja di film ini.
Sang sutradara, Sam Raimi nampaknya terlalu tega dalam menghadirkan cameo-cameo tersebut. Tak ada rasa takjub dan ekspektasi penonton terhadap cameo-cameo ini akan hancur begitu saja dikarenakan karakter-karakternya yang seakan tak berguna. Padahal, mereka adalah karakter yang cukup ambisius dan populer di kalangan fans.
Jadi, jika ada yang bilang kalau sebelum menonton film ini sebaiknya menonton trilogi X-Men dan yang lain, penulis katakan sebaiknya tidak perlu. Kalian hanya membuang-buang waktu jika menontonnya sebelum menonton film ini.
Efek Visual dan CGI serta musik scoring