Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Doctor Strange In The Multiverse of Madness", Petualangan Multiverse yang Megah, Horor, Walau Cerita Kurang Wah

7 Mei 2022   00:58 Diperbarui: 7 Mei 2022   14:00 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca film "Spider-Man : No Way Home" yang menayangkan post credit scene trailer film Doctor Strange terbaru, membuat antusiasme para penonton, khususnya para penggemar film marvel, menjadi lebih tinggi. Apalagi tema yang diusungnya adalah mengenai multiverse, tema yang digaung-gaungkan marvel di beberapa tahun setelah film "Avengers : End Game".

Hal itu terbukti ketika filmnya tayang pada hari kamis kemarin. Penulis yang menontonnya di hari pertama dan di jam pertama bahkan melihat pengunjung bioskop yang begitu meledak, bahkan hingga ke luar bioskop. Terbukti, tiket presale juga habis terjual, bahkan di beberapa kota, termasuk Jabodetabek.

Namun, apakah hype Doctor Strange yang membawa tema multiverse ini sukses membuat penonton merasa terpukau dan kagum? Apakah film ini mampu memberikan cerita seapik End-Game?

Yuk simak, ini ulasannya!

Plot Cerita

"Doctor Strange in The Multiverse Of Madness" bercerita tentang Stephen Strange yang tiba-tiba saja melihat seorang perempuan muda sedang dikejar oleh sesosok "Iblis", yang ternyata adalah America Chavez. Stephen Strange akhirnya membantu America Chavez dari kejaran iblis tersebut yang berniat mendapatkan kekuatan berpindah multiverse milik sang perempuan muda tadi.

Ketika trailer film ini tayang, mungkin penonton banyak berekspektasi tinggi terhadap film ini. Apalagi, tema yang diusungnya adalah multiverse. Penulis sendiri membayangkan film ini akan menjadi film peperangan antar multiverse yang megah layaknya "Avengers: End Game". Namun, sebaiknya turunkan ekspektasi kalian.

Film ini bukan tentang pertempuran antarmultiverse yang kalian tunggu-tunggu. Tema "Multiverse" yang diusung film ini hanya menjadi perantara penyelesaian konflik Dr. Strange dan Wanda.

Sejak awal film ini dibuka, penonton langsung dibuat takjub dengan kekuatan America Chavez yang unik dan berbeda dari superhero lainnya. Layaknya No Way Home, lagi-lagi Doctor Strange menjadi pemandu atau pembimbing superhero muda dalam mengembangkan kekuatannya. Walau kali ini, Doctor Strange juga memiliki masalahnya sendiri, tentu dikarenakan ini adalah film solonya.

Sumber foto : Marvel Studios via IMDB
Sumber foto : Marvel Studios via IMDB

Judul film ini rasanya kurang layak untuk diberi nama "Doctor Strange in The Multiverse of Madness", dikarenakan fokus ceritanya yang terbelah di dua karakter, yakni Stephen Strange dan Wanda. Apalagi, screentime adegan Wanda di film ini juga cukup mendominasi, bahkan bisa dibilang, film ini lebih berfokus ke karakter Wanda.

Konflik antara Doctor Strange dengan Christine, lalu juga dengan Doctor Strange versi jahat, rasanya kurang dieksplor lebih dalam sehingga kurang mampu menghadirkan suasana emosional dan menarik di hati penontonnya. 

Namun, hubungan Doctor Strange dan Christine dapat ditutup dengan hangat di akhir film, dan akan membekas di ingatan para penontonnya. Layaknya kalimat "I Love You 3000", kalimat "I Love You In Every Universe" rasa-rasanya juga akan menjadi kalimat yang ramai dan akan disukai para penontonnya.

Porsi screentime America Chavez diberikan secara pas dan tidak mengambil alih karakter Doctor Strange di film ini. Awal yang cukup baik bagi America Chavez dalam memulai debutnya sebagai superhero.

Sumber foto : Disney+
Sumber foto : Disney+

Penulis sarankan untuk menonton serial "Wandavision" dan "What If?" terlebih dahulu agar bisa lebih paham dan mampu merasakan nuansa yang lebih emosional ketika menonton filmnya. 

Kalau belum menonton bagaimana? Ya tidak masalah, namun kamu mungkin akan kurang mampu merasakan emosi para karakternya dikarenakan belum tahu latar belakang masing-masing karakter.

Cameo-cameo superhero dari universe lain

Sumber foto : Marvel Studios
Sumber foto : Marvel Studios

Cameo-cameo superhero dari universe lain yang digadang-gadang akan menjadikan film ini spektakuler dan spesial sepertinya hanya menjadi teori fans belaka. Buktinya, beberapa karakter superhero yang ditunggu-tunggu, mulai dari Captain Carter hingga Professor X disia-siakan begitu saja di film ini.

Sang sutradara, Sam Raimi nampaknya terlalu tega dalam menghadirkan cameo-cameo tersebut. Tak ada rasa takjub dan ekspektasi penonton terhadap cameo-cameo ini akan hancur begitu saja dikarenakan karakter-karakternya yang seakan tak berguna. Padahal, mereka adalah karakter yang cukup ambisius dan populer di kalangan fans.

Jadi, jika ada yang bilang kalau sebelum menonton film ini sebaiknya menonton trilogi X-Men dan yang lain, penulis katakan sebaiknya tidak perlu. Kalian hanya membuang-buang waktu jika menontonnya sebelum menonton film ini.

Efek Visual dan CGI serta musik scoring

Sumber foto : Marvel Studios via IMDB
Sumber foto : Marvel Studios via IMDB

Efek visual di film ini juga CGI-nya dihadirkan dengan totalitas dan membuat fim ini terlihat megah dengan penggambarannya yang menarik. Gambaran dari universe-universe lain juga diperlihatkan secara unik dan keren, masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. 

Pertempuran dan fight scene dihadirkan dengan sangat megah di film ini. Dengan kualitas CGI yang sangat baik dan efek visualnya yang memukau, mampu menjadikannya memorable dan mampu menghadirkan suasana tegang, takjub, dan menyenangkan ketika menonton filmnya. Terutama ketika pertempuran di awal film dan ketika Doctor Strange melawan versi dirinya yang lain dengan efek sihir musik yang unik dan memukau.

Scoring musik di film ini juara! Detail-detail suara ketika pertempuran, adegan pembacaan mantra, perpindahan antar multiverse, apalagi ketika Stephen Strange melawan versi dirinya yang lain dengan sihir musik dihadirkan dengan skoring musik yang memukau dan membuat kagum para penontonnya.

Akting para pemain

Sumber foto : Marvel Studios via IMDB
Sumber foto : Marvel Studios via IMDB

Akting para pemain di film ini cukup totalitas, walau ada beberapa yang masih kurang memuaskan. 

Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) seperti biasa hadir dengan brilian dan memukau dan mampu menghadirkan karakter Doctor Strange dengan lebih hidup di dalam filmnya. Versi dirinya yang lain juga mampu dihadirkan dan dapat membedakan perbedaan karakter antar Doctor Strange di tiap universe.

Wanda Maximoff yang diperankan Elizabeth Olsen juga patut diberikan dua jempol. Aktingnya sebagai Wanda mampu menampilkan kesan horor, menyeramkan, namun juga menyedihkan. Ia mampu mengimbangi dan menyesuaikan antara adegan horornya dan adegan emosionalnya. Versi dirinya yang lain juga walau tak banyak berbeda, tetap menghadirkan kesan yang baik bagi para penonton.

America Chavez (Xochitl Gomez) cukup baik dalam menggambarkan karakternya sebagai pendatang baru di dunia superhero marvel. Walau memang, dari sisi latar belakang karakter, belum cukup mampu untuk menarik perhatian penonton. Namun kekuatannya yang mampu berpindah-pindah universe yang menjadi daya tarik utama bagi para penonton di film ini.

Akting karakter pendukung lainnya seperti Wong (Benedict Wong), Christine (Rachel McAdams), dan karakter lainnya cukup mampu menghidupkan suasana di film ini. Terutama chemistry antara Stephen Strange dan Christine yang terlihat sangat baik di akhir film.

Horor yang cukup mencekam

Sumber foto : Marvel Studios
Sumber foto : Marvel Studios

Ya! Sam Raimi, sutradara film ini sukses menghadirkan unsur horor di filmnya. Bahkan film ini juga cukup sadis. Wanda dengan muka terbelah yang berdarah-darah, monster bermata satu, serta banyak adegan lain yang membuat film superhero ini terasa berbeda dari film superhero lainnya.

Setahu penulis pribadi, jarang sekali Marvel berani mencoba menunjukkan fight scene yang cukup sadis seperti di film ini. Jumpscare yang dihadirkan juga cukup mampu membuat kaget para penontonnya.

Sumber foto: Marvel Studios via IMDB
Sumber foto: Marvel Studios via IMDB

Overall, "Doctor Strange in The Multiverse Of Madness" memang kurang cocok dikatakan sebagai film solo Doctor Strange, dikarenakan adanya keterlibatan Wanda yang cukup dominan. Namun, pertempuran dan fight scene yang dihadirkan sangat megah, dengan CGI-nya yang memukau, serta unsur horor dan sedikit sadis akan membuatmu merasakan pengalaman yang berbeda ketika menonton filmnya.

Film ini hanya permulaan dan bisa dibilang "jalan-jalan" berkenalan dengan universe lain dan sedikit menunjukkan konsep multiverse itu seperti apa. Disampaikan dengan sederhana dan menyenangkan, tak serumit serial "Loki", namun kurang mampu untuk memberi tahu penonton mengenai konsep multiverse yang lebih dalam.

Film ini cocok untuk ditonton oleh keluarga, terutama di suasana liburan seperti ini. Pesan-pesan kekeluargaan yang ada di film ini, terutama mengenai seorang ibu, akan menjadi pesan yang baik bagi para penontonnya.

Bagi kamu yang sudah menonton filmnya, ingat ya! Jangan Spoiler!

Score pribadi : 8.5/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun