Aku harus banyak riset soal #Kojima, juga ngedit video tentang olahraga dan menu berbuka. Seru dan menantang!#SamberTHRKompasiana--- Satria Adhika Nur Ilham (@Satria24237224) May 8, 2021
Saya sedikit kaget ketika melihat event ini punya #MysteryChallenge yang menantang. Saya kira hanya challenge mudah seperti menulis puisi tentang Ramadan, bernyanyi lagu Ramadan, dan challenge mudah lainnya. Ternyata oh ternyata, kenyataannya lebih menantang dari yang saya bayangkan.
Ketika #MysteryChallenge1, tentang "Menyiapkan Menu Berbuka Puasa", saya bingung ingin membuat apa. Saya berdiskusi dengan ibu, kira-kira makanan apa yang cocok untuk dijadikan video, tapi mood ibu saya sedang tidak baik, jadilah saya hanya membuat video menyiapkan menu gorengan, es buah, es kelapa, dan lontong. Makanan yang biasa disantap setiap berbuka puasa.
Beruntung saya punya skill dalam editing video. Saya bisa menghias video sederhana menjadi video yang indah dan menarik untuk dilihat.
Begitu pula dengan #MysteryTopic. Ketika topiknya adalah tentang KOJIMA, saya kebingungan karena di daerah saya, Kojima belum ada di supermarket seperti Indomaret, Alfamidi, dan supermarket lainnya. Oleh karena itu, daripada bingung cari dimana, lebih baik saya menulis dengan melakukan riset saja.Â
Seperti apa manfaatnya, bagaimana cara mengonsumsinya, hingga bagaimana testimoninya. Dengan itu, pembaca akan lebih mengetahui apa yang akan mereka dapatkan ketika mengonsumsi KOJIMA.Â
Ingin menangis karena bingung mau menulis apa
Sempet pengen berhenti nulis karena waktu yang mepet. Sempet pengen nangis karena bingung mau nulis apa.
Tapi sampai saat ini, aku tetap bertahan. Walau sulit, tetap aku hadapi.
Semoga aku tetap bisa konsisten menulis hingga event ini selesai#SamberTHRKompasiana pic.twitter.com/sfSrTdwaK5--- Satria Adhika Nur Ilham (@Satria24237224) May 8, 2021
Tema-tema yang disajikan Kompasiana semakin hari semakin menantang. Saya seakan-akan diajak untuk jadi penulis artikel kesehatan, gaya, keuangan, hingga diajak untuk bernostalgia dengan masa lalu. Hal itu terkadang membuat saya kebingungan ingin menulis apa.
Belum lagi, suasana di rumah tidak kondusif. Saya anak pertama dan saya punya empat adik, tiga adik saya masih balita. Kadang, ketika menulis saya sering diganggu, mouse saya diambil, atau keyboard saya di tekan-tekan dan membuat artikel yang saya tulis sempat terhapus.Â