Awal mulanya, saya memang sedikit ragu untuk mengikuti kompetisi menulis ini. Saya jarang membuat artikel selain tentang film. Pernah satu dua kali menulis artikel humaniora, tapi itu saya tulis ketika sedang ada keresahan saja. Seperti soal tiktok dan animasi Nussa.
Setelah saya pikirkan dengan matang, saya ingin mencoba untuk keluar dari zona nyaman saya selama ini. Ya, saya ingin mencoba menulis dengan tema yang berbeda. Saya ingin belajar riset, belajar bagaimana menulis artikel dengan tema yang ditentukan.
Ketika saya memulainya, di hari pertama, rasanya seru sekali. Saya seperti dilatih untuk mengeluarkan ide-ide dan gagasan-gagasan yang selama ini saya pendam sendiri. Berkat event ini, saya jadi lebih berani menulis dengan gaya yang berbeda.
Sulit membagi waktu untuk menulis dan Ujian Sekolah
Sempet deg-degan karena Minggu pertama nulis di event ini, aku juga harus belajar untuk ujian sekolah
Aku rela-relain nulis artikel malam-malam sebelum belajar. Toh, ketika menulis artikel aku juga sedang belajar, bagaimana menulis yang baik dan benar.#SamberTHRKompasiana--- Satria Adhika Nur Ilham (@Satria24237224) May 8, 2021
Persis di minggu pertama event ini berjalan, Ujian Sekolah sudah tiba di depan mata. Saya adalah siswa kelas 9, dan di hari itu, saya sedang melaksanakan ujian sekolah. Bersyukur, ujian dilakukan secara Online. Sehingga saya tak terlalu merasa lelah ketika mengerjakannya.
Hal ini juga jadi pertimbangan saya apakah ingin ikut event SAMBER THR Kompasiana atau fokus dengan ujian sekolah saja. Akhirnya, saya memutuskan untuk tetap mengikuti event ini. Saya juga harus membagi waktu antara menulis dan belajar untuk Ujian.
Waktu yang paling tepat untuk saya menulis adalah di malam hari. Karena kalau di pagi hari, waktunya terlalu berdekatan dengan ujian. Jadi, saya menulis terlebih dahulu di malam hari sebelum belajar untuk ujian.
Toh, saya merasa bahwa dengan mengikuti event ini, saya juga belajar bagaimana cara menulis artikel yang baik dan benar. Belajar tak melulu soal membaca buku atau menghafal rumus. Event ini membuat saya bisa mempraktekkan materi bahasa Indonesia yang selama ini saya pelajari di sekolah.
#MysteryChallenge adalah tantangan tersulit di event ini
Kalau bikin artikel sesuai tema sejauh ini aku gak ada masalah.
Tapi pas ada #MysteryChallenge aku sempat ketar-ketir bingung ingin membuat apa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!