Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Dari Benci Jadi Cinta, Ini Alasan Saya Menyukai Drama Korea

11 Februari 2021   11:17 Diperbarui: 12 Februari 2021   17:43 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samsan Tech, sumber : Netflix.com

Diari, izinkan aku sedikit bercerita tentang awal mula aku menyukai drama Korea. Cukup lucu nan malu memang untuk diingat-ingat. Namun baiklah, aku akan tetap menceritakannya.

Dulu, aku sangat anti dengan Korea. Segala hal yang berkaitan dengan Korea, kecuali mie samyang, selalu ku protes dan ku benci. Ketika ada teman yang mendengar lagu korea, memosting sesuatu tentang drama Korea, ataupun film-film Korea, aku langsung menceramahinya. Apa alasannya? Mengapa aku anti sekali dengan drama Korea?

Jawabannya sungguh sangat ekstrim bagi sebagian orang, Ya, karena bagiku dulu mengidolakan dan menyukai orang kafir adalah suatu hal yang haram. Serius, dulu pemahamanku seperti itu. Tak peduli bagaimana cara mereka menyukai korea, mau bagus atau tidak, tetap kubilang Haram. Bukan tanpa alasan, salahku dulu adalah tak pernah mencoba memahami dan mengerti bagaimana rasanya menyukai Korea. Juga satu hal yang penting, dulu aku masih anak-anak.

Dulu, aku kira drama Korea hanya tentang percintaan. Aku kira setiap drama yang ada punya pesan konspirasi propaganda tersendiri, seperti yang dikatakan orang-orang sok ahli di Youtube. Itu pemahamanku dulu.

Singkat cerita, aku mulai masuk ke lingkungan baru, Sekolah Menengah Pertama. Banyak teman-teman baru, hal-hal baru yang aku dapatkan disana. Sahabatku, perempuan, ia menyukai drama Korea. Dulu, sewaktu kelas tujuh, aku juga masih gencar "berdakwah" kepada para pecinta drama dan musik Korea.

Namun, disitu aku merasa asing. Jujur, terkadang berbeda sendiri di tengah keramaian adalah suatu hal yang menakutkan dan menyedihkan. Namun, aku bersyukur aku tetap punya sahabat yang bisa menerima diriku apa adanya. Sahabatku selalu menceritakan tentang drama Korea yang disukainya, dan aku mulai belajar untuk memahami, oh ternyata drama Korea tak seburuk yang aku bayangkan.

Waktu demi waktu berlalu, 3 tahun telah berlalu, tiba masa Pandemi yang memaksa semua orang untuk tetap di rumah. Aku mencoba untuk menonton drama Korea. Penasaran, apakah benar drama Korea hanya tentang percintaan? Ternyata tidak.

sumber : netflix.com
sumber : netflix.com

Drakor yang aku tonton pertama kali adalah Extracurricular, drama yang mengambil tema yang cukup dark. Di setiap episodenya, aku merasakan ketegangan juga perasaan emosional yang begitu tinggi. Ketika dramanya berakhir, aku menangis sesenggukan. Kenapa aku menangis?

Pertama, ceritanya ternyata cukup relate denganku. 

Kedua, aku jadi malu selama ini menyalahkan dan memandang negatif kepada teman-teman yang menyukai Korea. 

Aku pun mulai mencari-cari drama korea lainnya, dan mencoba untuk menontonnya. Siapa sangka? Kini aku jadi suka drama korea dan menjadi topik yang cukup sering aku tulis di Kompasiana. Apa kata orang-orang saat ini? Ah iya, sweet karma. Dari benci jadi rindu, dan termakan omongan sendiri.

Penasaran, apa yang membuatku menyukai drama Korea? Yuk simak, ini alasannya.

1. Cerita yang beragam

Awalnya, aku kira drama Korea hanyalah sekadar cerita cinta dengan aktris cantik di dalamnya. Ternyata, dugaanku selama ini salah. Drama Korea menyajikan berbagai macam cerita, mulai dari romansa, detektif, thriller, bahkan kekuatan-kekuatan super juga hal-hal fantasi. Hal tersebut membuatku semakin tertarik dengan drama korea.

2. Belajar banyak profesi

Di drama Korea, kita bisa mempelajari banyak profesi yang ada saat ini. Seperti belajar mengenai lika-liku menjadi dokter di Hospital Playlist, belajar merasakan menjadi psikiater di It's Okay to not be okay, dan belajar rasanya punya bisnis makanan di Itaewon Class. Hal tersebut membuatku jadi ingin menemukan passion atau bakatku sendiri, dari drama, aku bisa belajar mengenali banyak profesi tanpa perlu datang langsung ke tempatnya.

3. Akting pemainnya yang natural

Tak semua pemain drama Korea memiliki akting yang bagus dan natural, namun dari kebanyakan drama Korea yang aku tonton saat ini, aku jarang melihat akting pemain yang kaku dan terkesan dipaksakan. Ketika ada adegan sedih, aku ikut menangis. Ketika ada adegan humor, aku juga ikut tertawa. Mereka benar-benar serius dalam menjalankan perannya sehingga dapat masuk ke emosi penontonnya.

4. Belajar mencintai diri sendiri

Lewat drama korea, aku bisa belajar cara untuk mencintai diri sendiri. Dulu, aku terlalu sibuk untuk mengurusi hidup orang lain, sampai-sampai aku lupa untuk mencinntai diriku sendiri. Aku sedih ketika tidak ada orang yang memahamiku, padahal aku sendiri belum bisa memahami diri sendiri. 

Dari drama korea seperti Start Up, aku bisa belajar dari Han Jipyeong. Belajar bagaimana mencintai diri sendiri dengan cara tidak memaksakan diri untuk selalu ada, belajar untuk mencintai diri dengan fokus dengan karir yang kita tekuni saat ini.

5. Belajar memahami sifat orang lain

Dari drama Korea, aku jadi tak mudah untuk menuduh dan berprasangka buruk kepada orang-lain. Ketika ada orang yang jahat, benciatau menjauhiku, aku selalu berpikir bahwa orang tersebut pasti punya alasan tersendiri yang aku tidak ketahui. 

Drama Korea juga membantuku untuk memahami masalah teman-temanku. Ketika temanku bercerita soal dirinya yang sedang insecure, aku bisa menjawabnya dengan tepat dan tidak menghakimi.

Sebenarnya banyak alasan lain mengapa aku menyukai drama Korea, namun tidak mungkin kutulis semua di artikel ini. 

Sekarang aku paham, mengapa drama Korea sangat diminati oleh masyarakat. Drama Korea bisa jadi teman dikala sendiri, penghibur dikala sedih, pemberi solusi ketika ada masalah. Drama Korea bukan tentang propaganda yang diungkit-ungkit sebagian kelompok belakangan ini, tapi drama korea adalah tentang bagaimana Korea bisa membuat industri perfilmannya mendunia.

Kita seharusnya bisa belajar dari Korea. Mereka negara maju, memang. Namun, mereka juga pernah dijajah. Seharusnya, kita bisa belajar bagaimana caranya mereka bangkit dan menjadi negara maju.

Terakhir, jangan sampai drama Korea hanya kamu jadikan sebagai hiburan tak bermakna. Setiap pesan dan pelajaran yang ada sebaiknya dipraktekan juga di dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa? agar tontonan kita tak dianggap sia-sia.

Sekian ceritaku hari ini, diari. Semoga kelak, aku, kamu, dan kita bisa memajukan industri perfilman bangsa ini di mata dunia.

Salam, Satria Adhika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun