Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Konten Dewasa Semakin Menjamur di TikTok, Bagaimana Nasib Anak-anak?

31 Januari 2021   07:23 Diperbarui: 1 Februari 2021   08:02 6636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Anak-anak sekarang sudah pintar soal media sosial. Bahkan mereka bisa membuat akun Twitter yang sebenarnya tak bisa dibuat untuk anak di bawah 17 tahun. Apalagi mode anak-anak yang dibuat di Tiktok, rasanya mereka juga akan dengan mudah mematikannya jika mau.

TikTok Kids bisa menjadi solusi dikarenakan beberapa alasan, berikut alasannya:

  • Bisa memfilter konten yang pantas untuk dilihat oleh anak-anak

Jika di aplikasi TikTok biasa akan muncul berbagai konten, di TikTok Kids justru sebaliknya. Semua konten yang tayang di beranda harus difilter terlebih dahulu oleh pihak Tiktok, jadi tontonan yang dipilih anak tak lagi salah. 

  • Anak-anak bisa berkarya dengan nyaman

Anak-anak bisa berkarya dengan nyaman dikarenakan mereka bisa berinteraksi dengan berbagai anak lainnya yang juga membuat suatu karya. 

Nantinya, TikTok Kids akan mengkurasi konten yang di unggah ke TikTok, agar nantinya tidak lagi ada konten yan tak pantas untuk ditayangkan. Seperti Kompasiana, TikTok Kids juga harus bisa memilih konten mana yang pantas untuk masuk layar beranda dan tidak.

  • Menjadi tempat event dan edukasi bagi para siswa

Banyak event-event yang dibuat oleh pemerintah seperti Kemendikbud di TikTok. Namun, saya rasa kurang tepat jika event tersebut diadakan di aplikasi TikTok biasa. TikTok Kids bisa menjadi solusi untuk tempat event seperti lomba edukasi yang menarik bagi para siswa dan anak-anak untuk mengembangkan karyanya dengan nyaman.

  • Verifikasi akun dengan kartu pelajar atau lewat foto selfie

Dengan TikTok Kids, para siswa ataupun anak-anak yang ingin mendaftar hanya perlu melampirkan foto kartu pelajar ataupun foto selfienya sendiri. 

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa konten yang dibuat adalah konten anak-anak. Namun, bukan berarti orang dewasa juga tak bisa berkonten di sana, mereka juga bisa asal membuat konten yang baik dan bisa mengedukasi masyarakat.

Itulah beberapa alasan mengapa TikTok Kids bisa menjadi solusi untuk anak-anak dan juga masyarakat agar bisa berkarya dengan nyaman dan tak perlu lagi was-was dengan konten dewasa. 

Semoga saja, pihak TikTok bisa mendengar saran ini dan merealisasikannya menjadi nyata. Karena kelak, aplikasi ini akan sangat berguna dan efisien untuk menghindari konten-konten tak mendidik di luar sana.

Lalu, langkah apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk mencegah konten tak pantas masuk di TikTok kita?

Selagi TikTok Kids belum ada, kita pasti akan bingung bagaimana caranya agar konten dewasa tak masuk lagi ke dalam beranda TikTok kita. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal tersebut, seperti:

  • Menemani anak-anak ketika bermain TikTok
  • Mengawasi akun TikToknya
  • Mengaktifkan mode terbatas
  • Memberikan edukasi terhadap anak-anak tentang bahayanya konten dewasa
  • Memberikan sex education kepada anak-anak agar nantinya mereka tak terpengaruh dengan konten dewasa yang berpura-pura sebagai "sex education" padahal cenderung mengajak ke arah yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun