Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Konten Dewasa Semakin Menjamur di TikTok, Bagaimana Nasib Anak-anak?

31 Januari 2021   07:23 Diperbarui: 1 Februari 2021   08:02 6636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, mohon maaf. Banyak anak-anak di bawah umur yang sudah mempunyai akun TikTok, dan banyak dari mereka yang mulai berani bicara vulgar dan kasar dikarenakan tontonan yang muncul di TikTok adalah tontonan yang salah. 

Lagipula, bukan hanya konten dewasa saja yang ada di sana, banyak konten-konten lain yang juga memicu perubahan moral pada anak-anak.

Memangnya, konten apa saja yang berbahaya selain konten dewasa?

Kalau Anda punya TikTok, pasti jika Anda sering melihat konten di bagian beranda, akan banyak bermunculan konten yang aneh dan tidak mendidik sama sekali. Terutama ketika pertama kali Anda mengunduh Tiktok, banyak konten random yang muncul di beranda Anda.

Dari yang saya lihat dan juga teman-teman saya lihat, banyak konten di TikTok yang kini cenderung menjadikan kata-kata kasar dan vulgar menjadi bahan bercandaan yang menurut saya tidak lucu. Ada banyak contoh yang bisa kita ambil.

"Ganteng doang, jemput cewek depan gang." Mungkin jika kamu adalah pengguna TikTok, sudah tak asing lagi dengan kata-kata tersebut. Tidak ada yang salah dengan perkataan itu, namun banyak yang mengubahnya dan memplesetkannya menjadi kata-kata vulgar dan kotor. Sehingga mirisnya, anak-anak kini menjadikan hal tersebut sebagai bahan bercandaan.

Banyak contoh lain yang tidak bisa saya sebutkan di artikel ini. Seperti semakin banyaknya konten LGBT, konten dewasa, ucapan kasar, tarian yang vulgar, dan lainnya. Semakin lama, saya merasa bahwa TikTok harus membuat sebuah kebijakan baru untuk mengatasinya.

TikTok Kids, mungkin bisa menjadi solusi.

Ilustrasi : www.androidcentral.com
Ilustrasi : www.androidcentral.com

Tak dapat dipungkiri bahwa TikTok memang menjadi aplikasi yang penuh dengan manfaat. Banyak anak-anak yang mencurahkan bakatnya ke dalam Tiktok, dan diapresiasi oleh banyak penontonnya. 

Hal tersebut menjadi penyemangat tersendiri untuk anak-anak agar terus berkarya. Maka dari itu, tidak tepat jika kita berkata, "Hapus saja TikTok, tidak ada manfaatnya."

Namun, disisi lain, kita juga tidak bisa menolak fakta bahwa konten-konten dewasa semakin menjamur. Maka dari itu, satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah dengan membuat aplikasi TikTok Kids.

Mengapa tidak dibuat mode anak-anak saja? Jadi tak perlu mengunduh aplikasi baru lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun