Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "The Devil All The Time": Ketika Batman dan Spiderman Bertemu dalam Satu Film

21 September 2020   11:09 Diperbarui: 21 September 2020   11:17 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kalian adalah penggemar Tom Holland yang biasa dikenal sebagai spiderman? Atau mungkin Robert Pattison yang dikenal sebagai batman? Film ini akan mengobati rasa kangen anda dengan mereka berdua yang sudah lama tidak main film. Mereka berdua akan beradu akting di film ini.

Tidak, mereka berdua tidak hadir sebagai sosok superhero di film ini. Tom Holland berperan sebagai anak introvert yang jadi pembunuh dan Robert Pattison berperan sebagai pendeta yang punya sisi gelap. Sesuai dengan judulnya, semua pemainnya memiliki sisi gelap.


The Devil All The Time merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Donald Ray, bercerita tentang Arvin Russel (Tom Holland) yang tinggal bersama orangtuanya di kota snocktiff, Ohio. Ibunya yang tiba-tiba menderita kanker, membuat ayahnya melakukan segala cara demi menyelamatkan istrinya bahkan dengan membunuh hewan. 

Kejadian demi kejadian berlalu, Arvin adalah anak laki-laki yang rajin beribadah, taat kepada kristus. Akan tetapi perangainya mulai berubah. Dia menjauh dari Tuhan sejak mendapatkan pistol dari ayahnya di hari ulang tahunnya. Sejak hari itu, dia mulai larut dan tenggelam dalam kegelapan. 

Ada beberapa hal menarik yang bisa kita dapatkan dari film ini, juga ada beberapa kekurangan yang mengganjal di hati. Yuk simak, beberapa kelebihan dan kekurangan film "The Devil All The Time" versi saya.

1. Cocok untuk penggemar film yang suka film berlatar belakang tahun 1960

Film ini berlatar belakang Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Tapi tenang, film ini tidak akan menceritakan tentang peperangan. Film ini akan mengajak kita untuk mengetahui hal apa saja yang ada di tahun 1960. Kita akan dimanjakan dengan pengambilan gambar yang cukup memukau.

2. Film yang punya banyak dialog

Mungkin, sebagian penonton yang tidak suka film yang banyak dialog akan merasa cepat bosan dengan film ini, terutama di menit-menit awal. Alur ceritanya sengaja dibuat lambat agar penonton bisa mengetahui dan mendalami karakter dari masing-masing tokoh di film tersebut. Tenang, yang membosankan hanya di babak pertama film ini, dan ketika kita memasuki babak kedua, kita akan mulai dibuat penasaran dengan ceritanya.

3. Akting pemainnya yang mampu membuat kita terbawa suasana

Siapa sangka? Tom Holland yang kita kenal sebagai remaja SMA di film Spiderman akan menjadi remaja Introvert yang membunuh orang. Tom Holland sukses memerankan tokoh Arvin dengan sangat memukau. Ekspresi, gestur tubuh, dan lainnya sukses membuat kita terbawa emosinya.

Begitu pula dengan aktor lainnya, seperti Robert Pattinson yang berperan sebagai pendeta di film ini. Dia sukses membuat saya sebagai penonton merasa geram dan kesal dengan tingkah atau sisi gelapnya yang berbahaya. 

4. Brutal, penuh dengan kekerasan

Jangan harap di film ini kamu akan merasa senang-senang saja seperti film lain pada umumnya. Kamu akan diajak untuk merasakan kebrutalan dan emosi para tokohnya yang penuh kegelapan. Kamu harus menyiapkan mental untuk menghadapi kebrutalan di film ini. Jika kamu tidak suka dengan film yang brutal, sebaiknya jangan menonton film ini.

5. Pesan Moral yang relate dengan semua agama

Film ini memang cenderung menyoroti orang-orang kristiani. Namun, pesan-pesan di film ini saya rasa relate dengan semua agama. Bahwa jangan pernah salah memahami takdir tuhan, selalu ada hikmah dibalik musibah. Film ini juga mengajarkan agar jangan berlebihan dalam beragama, sampai-sampai melakukan tindakan yang sebenarnya tidak dianjurkan oleh agama itu sendiri.

Itulah beberapa kekurangan dan kelebihan film "The Devil All The Time" versi saya.

Film ini cocok ditonton ketika anda sedang sendirian agar bisa fokus dengan ceritanya. Sebaiknya siapkan mental dan siapkan hati, agar tidak kaget menonton film ini. Juga jangan mengajak anak ketika menonton film ini, karena di dalamnya banyak adegan kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun