Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Bucin": Bertobatlah Wahai Para Bucin!

20 September 2020   13:24 Diperbarui: 20 September 2020   13:42 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Siapa sih yang tidak kenal dengan Chandra Liow? Youtuber yang terkenal akan konten-konten yang kreatif tengah memulai karirnya sebagai sutradara. Ya! Bucin adalah film pertama yang dibuat oleh Chandraliow dengan rumah produksi Rapi Films.

Andovi da Lopez serta Jovial da Lopez juga turut ikut dalam pembuatan film ini. Bukan hanya jadi pemain, Jovial da Lopez bahkan menjadi script-Writer film ini. 

Bucin bercerita tentang 4 orang sahabat, Andovi, Tommi, Jovial, dan Chandra yang berusaha bebas dari toxic-nya hubungan percintaan mereka, atau lebih dikenal dengan bucin. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengikuti kelas anti bucin sebagai solusinya.


Ada banyak hal yang bisa kita lihat dari film ini. Mulai dari pengambilan gambarnya, kualitas naskahnya, pesan moralnya dan lain-lain. Yuk simak, ini beberapa kelebihan dan kekurangan film "Bucin" versi saya.

1. Tema yang familiar namun dibuat dengan gaya escape room

Awalnya yang saya pikirkan ketika mendengar film ini muncul, "Paling cuman film komedi romantis pada umumnya. Gak ada spesial-spesialnya." Namun ternyata dugaan saya salah.

Film ini dikemas dengan gaya escape room, namun tidak seperti film-film escape room pada umumnya. Ketika film-film escape room pada umumnya menceritakan tentang kabur, namun di film ini escape room seakan-akan menjadi ruang ujian yang bisa dibilang tidak menakutkan, namun cukup membuat penonton deg-degan dengan ujian "Kebucinan"nya.

Dari segi tempat, saya rasa sudah pas untuk ruangan escape room di film ini. Walau memang kelihatannya biasa saja, tidak menegangkan, tapi saya merasa wajar karena film ini berfokus pada penyelesaian konflik "Bucin"-nya, bukan fokus untuk lari.

2. Kualitas naskah yang kurang baik namun cukup menghibur

Memang, ada beberapa adegan dan scene yang kelihatannya tidak pantas untuk dimasukkan kedalam film. Namun, saya rasa kualitas naskah film ini bisa dibilang cukup baik untuk film awal Chandra sebagai sutradara. Apalagi ketika memasuki babak kedua film ini, saya merasakan adanya kenaikan kualitas naskah yang cukup baik sehingga bisa membawa penontonnya masuk ke dalam cerita.

3. Komedi yang cocok hanya untuk beberapa orang

Mungkin, sebagian orang akan merasa film ini memiliki komedi yang bisa membuat tertawa lepas, sebagian lagi merasa biasa saja, dan bahkan sebagian lagi akan merasa jijik.

Rasa-rasanya Chandra memang sengaja memfokuskan cerita ini untuk anak-anak millenial yang memiliki kisah cinta yang relate dengan film ini. Wajar bila ada sebagian penonton dewasa yang tidak nyaman dengan komedinya. Yap! Komedi di film ini hanya cocok untuk beberapa orang, tidak semuanya.

4. Pengambilan gambar dan kualitas editing yang cukup bagus

Film ini memiliki kualitas gambar yang baik, mulai dari ketika scene di ruang escape room, di rumah tokohnya, dan lainnya dibuat dengan apik dan memukau. Rasanya cukup pas dengan tema film yang mengambil unsur romantic komedi.

5. Emosi yang nanggung

Beberapa akting pemainnya menurut saya sudah cukup bagus. Andovi dengan kebucinannya, tommi dengan cara bicara dengan pacarnya yang unik, Jovial yang terlihat dingin, dan Chandra yang emang sengaja dibuat garing. Tapi maaf, untuk scene sedih, agak kurang menggetarkan hati.

6. Pesan moral yang relate dengan anak muda sekarang

Film ini sukses membuat saya sebagai penonton merasa "Ini film gue banget" yang kadang masih suka melakukan segala hal untuk orang yang saya cinta. Ada 4 poin penting disini, bahwa cinta adalah tentang kesabaran, kejujuran, keberanian, dan memaafkan. Pesan-pesannya mampu membuat saya merenungkan isinya.

Itulah beberapa kekurangan dan kelebihan film "Bucin" versi saya. Overall, film ini masih layak ditonton sebagai hiburan. Ingat! Jangan memasang ekspektasi apapun agar bisa menikmati film ini dengan hati yang tenang. Buat kalian sobat bucin, rasanya kalian wajib nonton film ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun