Nisa meletakkan hp nya di sofa. Lalu duduk bersamaku sembari melahap mie rasa ayam geprek yang lumayan pedas. Aku tersenyum melihat wajah Nisa yang terlihat berkeringat akibat kepedasan.
"Woy ini mie ayam geprek apa mie samyang. Kok pedes banget kayak omongan netizen." Ucap Nisa ber 'hah' kepedesan.
Ting ting
Lagi-lagi bunyi notifikasi muncul di HP Nisa. Ia langsung mengambil HP nya dan sontak aku langsung menahan tangannya.
"Peraturan ke 20, Tidak boleh main HP di meja makan."
Nisa mendengus kesal. Aku tertawa melihat wajahnya. Memang, dalam persahabatan kami, kami membuat banyak peraturan. Walaupun agak aneh, tapi itu efektif membuat hubungan persahabatan kami tidak renggang.
Kami makan dengan lahap, sesekali ber 'hah' kepedesan. Untungnya, aku tadi sudah menyiapkan es teh penghilang pedas.
***
Aku kini sedang mengerjakan PR fisika. Sesekali mengecek buku paket untuk melihat rumus. Sedangkan Nisa, ia masih sibuk dengan HP nya. Tertawa, lalu senyum, lau tertawa lagi, sudah seperti orang gila.
"Eh, masa si Dika bikin sw 'Terima kasih atas kesempatan mengenalmu, engkau akan selalu menjadi memori indah didalam hidupku.' gue yakin itu sw pasti buat gue. Seneng banget gue Zah."
Aku menoleh kearah Nisa, lalu menggeleng-gelengkan kepala. Nih bocah sakit apa dah? Ucapku dalam hati.
"Nis, kan gue udah bilang kalo dia emang baik ke semua orang. Jadi lo jangan ge-er. Udah banyak Nis yang baper sama dia. Masa lo mau ikut-ikutan juga?"