Dan sebagai pelangkap, para wisatawan bisa membawa pulang koleksi produk UMKM andalan mereka, yang bisa dipilih langsung di sebuah Booth di kampung Malahing. Ah, harapan mereka mengais pundi dari UMKM, rasanya mudah terwujud, ya gegara candu Digitalisasi itu, bukan?
Inspirasi Malahing bagi Industri Digital masa depan
Aku beruntung menjadi saksi perjuangan nelayan Malahing,pada proses meng-upgrade sektor UMKM mereka. Terlebih, meski komunitas mereka terpencil, ada catatan pentingnya, yakni konektivitas internet di atas pulau karang ini terasa lancar jaya. Sehingga aktivitas jualan di media sosial, serta aktivitas transaksi  perbankan, mampu jua dilakukan real-time.
Ah, --sekali lagi-- dengan gaya hidup mereka yang bertabur e-money, lambang inklusivitas keuangan itu sudah benar-benar tumbuh subur di sana, kan?
Nah, catatan lainnya adalah, ekosistem digital yang hadir di sana, tentu menjadikan sebuah peluang besar bukan? Dimana peluang itu akan mampu melahirkan start-up lokal baru, dan mengalirkan keberkahan pundi dari potensi wisata plus komoditas perikanan Malahing, memperkuat sektor UMKM Bangsa.
Ah, mimpi itu, sekali lagi, akan mudah terwujdukan? Karena harapan tadi, rasanya juga selaras dengan hingar-bingar Rencana Induk Pengembangan Industri Digital 2023-2045, yang sudah dirilis Bappenas di Bali (22/11) lalu, bukan?
Ambisi Pemerintah itu, rasanya juga sudah pula menjawab, bagaimana akses internet harus mampu menjamah daerah terpencil Indonesia, termasuk kampung Melahing ini, sebagai syarat digitalisasi industrinya.
Lantas, bisakah modal infrastruktur digitalisasi itu membuat perkembangan UMKM di Malahing lebih baik lagi?