Mensesapi Lombok-Mandalika, mereflleksikan Go Green dalam diri kita?
Menyibak tabir rahasia, tentang bagaimana masyarakat adat Mandalika mampu menjaga kekayaan alam mereka hingga kini, bisa menjadikan misi serius berwisata di Lombok-Mandalika lho? Hal itu ternyata mudah sekali dilakukan, ya salah satunya, lewat penjelajahan di desa Tetebatu yang dapat dijangkau dari DSP Mandalika.
Sebuah rahasia umum sih, jika masyarakat desa Tetebatu dari dahulu menggantungkan hidupnya dari kekayaan alamnya. Mereka tahu betul bagaimana merawat alam sekitar, menafkahi kehidupan mereka dari bercocok tanam.
Akhirnya ragam aktivitas itu menghasilkan ragam kuliner khas nan menyehatkan, yang patut kita jua rasakan? Belum hal lainnya, dimana  bahan-bahan alam mampu menciptakan produk ramah lingkungan berupa benda-benda kerajinan tangan, seperti tenun mencukupkan gaya hidup harian mereka, tampil pantas dan layak.
Pelajaran, untuk merasakan kehidupan bersama alam dan masyarakat desa Tetebatu, pastilah memunculkan karakter kuat, memahami urgensi keramah-tamahan alam pada diri kita. Dan menuntut kita kembali memberikan kepedulian kepada alam kan?
Lewat jelajah wisata life-experience bersama masyarakat desa Tetebatu. Penjelajahannya memungkinkan kita terlibat langsung menjalani kegiatan harian, terbalut dalam paket wisata eco-farm, seperti menanam padi, hingga memetik hasil rempah pertaniannya sendiri, menjadikannya bahan kuliner khas, serta membawanya pulang sebagai bekal oleh-oleh istimewa.
Memandangi Lanskap desa Tetebatu yang berupa pengunungan, kita dibuat kagum atas arsitektur pertanian, sawah bertingkat, yang efektif meredakan jiwa, mensukuri karunia Tuhan, yang tak mampu didustakan. Sembari membiarkan tangan kita tetap aktif, menjaja image-story instagramable di media sosial.
Rasa-rasanya, pesona keindahan alam di Mandalika tak mungkin kita hindari? Desa Tetebatu jua menghadirkan air terjun sarang walet, yang menjanjikan kemurnian alam, berupa limpahan air terjun, yang terselip di belantara pepohonan hijau. Semua hal itu, ternyata mudah dijangkau via ayunan gesit langkah kaki kita, yang mengembara di sudut-sudut desanya.
Kesejukan udara Mandalika, pantaslah menambah energi lincahnya kedua kaki kita menjajal tanjakan di kaki-kaki gunung Rinjani. Di sana juga terdapat trek menjajal nyali bersepeda gunung, menemukan rahasia alam yang terselip selama melintasinya.