Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

COP-26, Green Economy hingga DSP Mandalika

18 November 2021   19:30 Diperbarui: 18 November 2021   19:32 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muaranya, dukungan massif itu akan mampu memberikan nilai tambah, atas bertumbuhnya industri-industri baru, mewujudkan makna kesejahteraan.

esgi-ai-1636809998469-1-6196450806310e20887a6bb2.jpg
esgi-ai-1636809998469-1-6196450806310e20887a6bb2.jpg
Apakah industri Pariwisata mampu menjawabnya? Dimana hadir suatu keyakinan, lewat optimasi pelestarian lingkungan alam, pastilah tidak akan menghianati hasilnya. Dimana hasil itu dapat pula dirasakan, dalam konteks-konteks geliat ekonomi yang lebih luas lagi.

Mandalika, model pembangunan green economy Indonesia?

Mandalika sedang hits kini ya? Salah-satu faktorya dikarenakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini, sudah terbangun arena sirkuit Mandalika, sirkuit balapan bertaraf internasional, yang diharapkan menjadi katalisator geliat Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika.

Et, sebelumnya --bertanya dahulu- sudah relakah kita menukarkan alas pembangunan DSP Mandalika yang bisa saja diklaim sebagai produk "deforestasi' yang diperuntukkan pembangunan sirkuit Mandalika itu sih?

Jawaban itu bak benang merah di awal tulisan ya? Mengena urgensi pembangunan Infrastruktur Indonesia yang bersinggungan erat dengan definisi deforestasi lewat beragam tafsir-tafsirnya.

Dan harus jujur, pada akhirnya, pembangunan Infrastruktur sirkuit balapan di Mandalika, sudah menjadikan kebanggaan segenap bangsa Indonesia, menghadirkan industri baru, yakni industri wisata, yang sanggup menopang misi green ekonomi, COP-26.

Dimana green ekonomi akan berfokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan, diiringi dengan penurunan resiko kerusakan lingkungan. Yakin?

Yuk lihatlah peta! DSP Mandalika sebenarnya hanyalah secuil wilayah pesisir Nusantara yang berada di kabupaten Lombok tengah, NTB, luasnya sekira 1.035 hektare. Namun secuil 'alas pembangunan' itu layak menyampaikan pesan komitmen COP-26 Indonesia. Terutama menyampaikan alasan penting, jika pembangunan memang harus tetap berjalan, dengan  melewati prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelastarian alamnya disana!

Meyakinkan hal itu, proses pemilahan lahan pembangunan Mandalika yang ---berpotensi--  dicap 'deforestasi' akan memiliki alasan/kriteria khusus dalam hal menghadirkan kemanfaatannya, bagi kehidupan sekitarnya, alam dan masyarakat lokal. Cek!

Pertama, lokasi Mandalika strategis sebagai DSP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun