Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Digitalisasi, Tantangan dan Keandalan BPJS Kini dan Nanti

21 Mei 2021   19:48 Diperbarui: 22 Mei 2021   09:28 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, dengan sebuah sistem aplikasi yang digerakkan secara digital itu, secara umum BPJS optimis mampu menjawab tantangan berat menyelenggrakan jaminan sosial kesehatan masyarakat sekarang?

Yakni BPJS mampu melakukan proses digitalisasi, mengurai tantangan pada hal prospektif, yakni upaya memastikan eligibilitas peserta BPJS. Lalu concurent, proses verifikasi klaim lewat logika verifikasi yang benar. Serta Restrospektif, yakni tinjauan kembali data klaim melalui dashboard monitoring evaluasi klaim.

Dan dapat dibayangkan, kini BPJS harus memanja pesertanya, yang per 31 Desember 2020 berjumlah 222.5 juta orang lho, angka ini sama dengan 81.3% populasi Indonesia kini?

JKN Mobile menyediakan artikel seputar kesehatan nan bemanfaat I Dokpri
JKN Mobile menyediakan artikel seputar kesehatan nan bemanfaat I Dokpri

Jika dibreak-down penerima bantuan iuran (PBI) dari APBN menyerap peserta terbanyak 132.8 juta jiwa.

Namun dengan proses pemadanan-data, proses digitalisasi terkini, menjadikan kepesertaan BPJS menjadi dinamis, dari segmen pekerja penerima upah PNS yang berkurang menjadi 17.37 juta orang di 2020 ini, dari 19.32 juta orang di 2019. Lalu peserta bukan pekerja (BP) menjadi 4.1 juta di 2020, dari sebelumnya hanya 5.01 juta du 2019.

Artinya, pengurangan itu --malah- menjadi prestasi secara kualitatif, dimana proses pemadanan-data produk digitalisasi itu, sudah mampu merampingkan jumlah PBI PNS dari kesalahan-kesalahan profiling data peserta, sekaligus meringankan keuangan Pemerintah untuk membayarkan preminya tepat waktu.

Di samping itu, upaya digitalisasi juga mampu mendongkrak kesadaran peserta yang dianggap benar mampu secara ekonomi, untuk menjadi peserta mandiri asuransi BPJS.

Artinya lagi? Upaya digitalisasi BPJS di masa Pandemi ini sudah mampu mengoreksi dan mendongkrak kesadaran masyarakat akan manfaat layanan asuransi kesehatan BPJS dengan layak?

Dan akhirnya, digitalisasi BPJS terbukti-kan meringankan tantangan utama BPJS dalam mengalirkan arus cash-flow BPJS, yang bersumber dari Pemerintah dan juga premi dari masyarakat, dan mengembalikannya lagi untuk ekspansi layanan kesehatan masyarakat yang lebih luas lagi.

Mampukah JKN Mobile diandalkan?

Saya teringat, 24 Maret 2021 lalu, dimana saya mendapatkan rujukan untuk melakukan perobatan di RS Jogyakarta. Karena di daerah domisIli saya di Samarinda, tak memungkinkan melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun