Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melawan Pandemi dengan Hobi? Bisaa!

31 Maret 2020   19:06 Diperbarui: 31 Maret 2020   19:05 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gila aja, merebaknya pandemi Covid-19 beberapa pekan di bulan Maret ini, sudah membuat ekonomi Indonesia bergoyang poco-poco. Pada senin (23/30) lalu, saya mencatat nilai tukar Rupiah menyentuh Rp 16.550 per-dollarnya.

Indikator ini bisa menjadi simpulan awam saya terhadap perekonomian negara yang --bisa-- mengarah negatif dan berdampak kepada masyarakat, iya kayak kita-kita ini.

Jika dibreakdown, indikator lain yang patut diwaspadai adalah nilai IHSG yang sempat anjlok 14.52% pada 23-27 Maret lalu. Belum lagi dana asing yang keluar mencapai Rp 20 Triliun akibat kepanikan investor, sepekan Covid 19 merebak di Indonesia.

Pada Maret 2020, total dana asing tercatat yang sudah keluar banyak berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sudah mencapai Rp 112 triliun serta  saham sebesar Rp 9.2 trilun. Belum lagi ditambah dengan merosotnya harga komoditas minyak dunia.

Data-data ekonomi seperti ini memang banyak menimbulkan tafsir-tafsir negatif, tentang apa yang terjadi masa mendatang akibat penyebaran Covid-19 yang jua marak di seluruh dunia.

Dan Menteri Keuangan, Bu Sri Mulyani malah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa saja hanya tubuh 2.5 % atau bahkan 0% akibat pandemi Corona ini, bila dalam kurun 3-6 bulan nanti belum mereda. Artinya apa, kalian bisa tafsir sendiri!

Duh kamu panik? Samalah saya juga panik! Terus? Ya kita berdoa kepada Tuhan saja, supaya Pandemi Covid-19 bisa lekas usai ya, Aamiin. 

Lockdown dan kepanikan kita!

Berdoa sudah! Lantas istilah Lockdown menggema, beberapa negara juga sudah menerapkannya sebagai upaya ikhtiar meredakan meluasnya Covid-19 ini. Namun penerapan lockdown jua masih belum efektif dalam hal pencegahan, terutama dampak  ikutani Sosial, ekonomi dan Politik. Akhirnya membuat pertumbuhan ekonomi -tumbuh melamban pula.

Jika tren lockdown terus berlanjut, tentu akan mematikan sumber produksi, dan membuat bahan konsumsi terutama pangan harian menjadi langka dan mahal. Ini mendasar sekali kan?

Dan ini yang seharusnya menjadi kunci masalah dalam penerapan ikhtiar lockdown, Work Form Home (WFH) atau apalah namanya. Dimana kebijakan tersebut merekomendasikan semua warga untuk tetap di rumah saja dengan seabreg aktifitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun