Berangkat dari teori World-Bank tadi, Â tentu kita akan menunjuk sebuah fakta dengan mudah, jika usaha kuliner bisa menjadi salah satu alternatif untuk berwirausaha.Â
Lihat saja, menjamurnya usaha kuliner yang kita bisa temukan ini dimana-mana dan pastinya semua orang akan butuhkan sehari-hari.
Nah, dalam tulisan ini, saya akan mengajak kita semua melihat perkembangan salah satu usaha kuliner UKM MandaiNoor di Balikpapan, Kalimantan Timur yang telah melalui proses 'from zero to hero' itu.Â
Dan mencoba mengupas apa-apa sisi menariknya dari produk yang dinamakan Mandai-Crispy. Dan semuanya bisa layak dijadikan inspirasi, untuk membantu menjawab pertanyaan tadi. Yuk dibaca terus ya!
Mandai Crispy Yang Pasti Beda!
Ide brilian memang sangat mahal dan segera harus diwujudkan. Adalah Mandai-Crispy olahan UKM kuliner yang dikembangkan Muhammad Noor, pengusaha Kuliner asal Balikpapan, Kaltim. Beruntung saya berkesempatan berbincang dengan yang empunya usaha secara langsung buat tanya-tanya.
Nah, karakter khas dari Mandai itu, akhirnya dieksploitasi Muhammad Noor menjadi produk kuliner yang makin berkarakter. Selain buah Cempedak yang melimpah serta relatif murah dijangkau masyarakat.
Semenjak 2016 ketika berhenti bekerja, karena terimbas gejolak PHK. Usaha UKM MandaiNoor yang dirintisnya, terus memanen omset puluhan juta dari modal awal ratusan ribu rupiah saja.Â
Dimulai bekerja mandiri bersama istrinya saja, eh kini malah sudah memperkerjakan 3 orang dalam memproduksi 150 kantong Mandai Crispy setiap harinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!