Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyapa Bengkirai, Di Rumah Alam Bukit Bengkirai, Kaltim!

19 Mei 2018   14:58 Diperbarui: 6 Maret 2020   07:32 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berada Di Canopy Bridge Bukit Bengkirai (Dokpri)

Bukan itu saja, areal ini menyimpang jenis rotan Kalimantan dan jenis anggrek khas Kalimantan, serta sedikitnya 113 jenis burung. Seperti pelatuk merah, elang hitam, tepekong rangkong, punai, raja udang, burung surga, srigunting, dan elang bondol.

Satwa lainnyanya yang bersembunyi di dalamnya yakni owa-owa, ular piton, beruk, lutung merah, monyet ekor panjang, kancil dan bajing terbang. Ahh, baru memasuki wilayah ini, seperti kembali ke ruamah alam dengan suara serangga yang berdering nyaring.

Ayo Kita Bereksplorasi !

Dan yang paling sayik mengunjungi Kawasan Bungkit Bengkirai ini apa? Pengelola juga menyediakan tujuh trek bagi para pengunjung untuk menjelajah setiap jengkal kawasan itu. Tingkat kesulitan menjajal trek itu juga beragam, ada yang ringan dan pendek sekitar 150 meter-300 meter. Jika yang panjang bisa mencapai jarak kilometer.

Bersiap Tracking (Dokpri)
Bersiap Tracking (Dokpri)
Selama melakukan tracking dalam jalam setapak, kita bisa saja menjumpai pohon yang kebetulan tumbang di tengah perjalanan, dan kita harus bisa berfikir untuk melintasinya. Kicauan burung, aneka serangga dan gesekan batang pohon yang terdorong angin, serta hembusan dedaunan menjadi suara alam bernyanyi menemani perjalanan kita. Dan tak jarang kita memergoki satu dari banyak fauna endemik di sana.

Nah, tidak itu saja di puncak bukit bengkirai terdapat jembatan gantung yang menjadi daya tarik tersendiri. Jembatan itu terkenal dengan nama Canapy Bridge dimana menghubungkan empat pohon bangkirai yang tinggi nan besar.

Jembatan tadi terdiri dari tiga bagian dengan panjang mencapai 64 meter. Tidak terlalu panjang sih, namun melintasinya perlu nyali yang besar. Coba saja jika ingin memompa jantungmu berdetak kencang, untuk mencapainya.

Memulai Tracking (Dokpri)
Memulai Tracking (Dokpri)
Jembatan itu berada di ketinggian 30 meter, lebarnya kurang dari satu meter, dan bisa bergoyang-goyang jika berada di atasnya. Di ketinggian itu, kecepatan angin tertangkap 30 mil perjam.

Di puncak menaranya kita bisa sejenak menyaksikan sembari menikmati pemandangan hutan asri yang ditumbuhi pohon pohon raksasa yang mengingatkan kita rimba kalimantan yang sebenarnya. Jembatan ini diklaim pertama ada di Indonesia. Konstruksinya sendiri dikerjakan oleh ahli canopy bridge asal Amerika Serikat dan menelan biasya mencapai 80 ribu dollar.

Berswa Photo Dengan Para Turis Di Atas Canopy Bridge (Dokpri)(Dokpri)
Berswa Photo Dengan Para Turis Di Atas Canopy Bridge (Dokpri)(Dokpri)
Selain itu, pengelola juga melengkapi sarana lainnya seperti sarana peribadatan dan toilet. Dan ada juga rumah besar lamin, dimana bentuknya menyerupai rumah adat dayak yang sering digunakan untuk rapat dan pertemuan.

Baca Juga : Merindukan Keramahan Industri Sawit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun