Bukan itu saja, areal ini menyimpang jenis rotan Kalimantan dan jenis anggrek khas Kalimantan, serta sedikitnya 113 jenis burung. Seperti pelatuk merah, elang hitam, tepekong rangkong, punai, raja udang, burung surga, srigunting, dan elang bondol.
Satwa lainnyanya yang bersembunyi di dalamnya yakni owa-owa, ular piton, beruk, lutung merah, monyet ekor panjang, kancil dan bajing terbang. Ahh, baru memasuki wilayah ini, seperti kembali ke ruamah alam dengan suara serangga yang berdering nyaring.
Ayo Kita Bereksplorasi !
Dan yang paling sayik mengunjungi Kawasan Bungkit Bengkirai ini apa? Pengelola juga menyediakan tujuh trek bagi para pengunjung untuk menjelajah setiap jengkal kawasan itu. Tingkat kesulitan menjajal trek itu juga beragam, ada yang ringan dan pendek sekitar 150 meter-300 meter. Jika yang panjang bisa mencapai jarak kilometer.
Nah, tidak itu saja di puncak bukit bengkirai terdapat jembatan gantung yang menjadi daya tarik tersendiri. Jembatan itu terkenal dengan nama Canapy Bridge dimana menghubungkan empat pohon bangkirai yang tinggi nan besar.
Jembatan tadi terdiri dari tiga bagian dengan panjang mencapai 64 meter. Tidak terlalu panjang sih, namun melintasinya perlu nyali yang besar. Coba saja jika ingin memompa jantungmu berdetak kencang, untuk mencapainya.
Di puncak menaranya kita bisa sejenak menyaksikan sembari menikmati pemandangan hutan asri yang ditumbuhi pohon pohon raksasa yang mengingatkan kita rimba kalimantan yang sebenarnya. Jembatan ini diklaim pertama ada di Indonesia. Konstruksinya sendiri dikerjakan oleh ahli canopy bridge asal Amerika Serikat dan menelan biasya mencapai 80 ribu dollar.
Baca Juga :Â Merindukan Keramahan Industri Sawit