"No Free Lunch'!
Istilah ini sempat hot digunakan dalam bahasan politisi belakangan ini. Artinya  ga mungkin ada yang gratisan, apalagi soal dukung-mendukung agenda-politis, pasti ujung-ujungnya minta 'imbalan'kan.
Hemm, tapi kita tidak bicaraain masalah politik, kita bicaraain hal yang hapy-hapy saja. Wisata gratis! Hah apa iya masih masih ada wisata yang gratis hari gini?
Datang aja kesini, cuman modal Smartphone terkeren kamu, cekrak-cekrek sepuasnya disana, free frends! Selain bebas Visa, objek wisatanya free-admission alias bebas-masuk, objek wisata yang disajikan dijamin ber-kelas deh, karena semua objek wisatanya memiliki nilai sejarah tinggi terukir di masa lampau. Dijamin keyen hasil foto-fotonya, apalagi jikalau dijadikan Displayed-Picture di akun sosial-media kita.
Tempat itu bernama Macao. Kota ini merupakan bagian negara Tiongkok. Ketika berbicara tentang Macao, kita akan berbicara kebudayaan Eropa yang melekat-kuat di kota ini. Peradaban bangsa Portugis selama 400 tahun dari tahun 1500-an hingga 1999 terlukis di sini, dan telah menambah warna indah bagi kebudayaan Macao.
Kebudayaan bangsa Portugis seperti bahasa, arsitektur bangunan khas ber-nuansa religi-kristen menjadi warisan abadi di kota seluas 30 KM2ini. Jangan heran, nama jalan, bangunan dan bahasa, menggunakan bahasa Portugis,terasa kental dan sedap untuk dirasakan, selain tentang kuliner-nya.
Membayangkan berkunjung kesini seperti menikmati kue lapis saja, ada lapis merah, putih dan ijo-nya. Seru! Kuil sebagai simbol kebudayaan Cina akan berdampingan-rukun dengan bangunan religi-Kristen serta bangunan bersejarah dengan arsitektur khas eropa lainnya.
Berkhayal-pun sekarang silahkan, untuk sejenak berada di Macao. Tapi, kalau tidak sabaran ya udah, pegang saja tangan kakak ini, pejamkan mata, kita bersama akan kesana!Siyaap?
Nah, Kita Sudah Sampai!
Anggap saja sekarang kita telah berada di Macao, untuk segera mengunyah kerenyahan wisata kota Macao yang katanya freebin keren itu. Disini bisa jadi, kamu bertemu teman atau bahkan mantan kamu-ya. Sejak tahun 2009, wisatawan indonesia merupakan 10 besar negara yang berkunjung ke Macao, sangking banyaknya diantaranya bisa-jadi mereka.
Macao terbagi empat wilayah yakni Macao Peninsula, Taipa, Cotai, dan Coloane. Gampangnya, Macau Peninsula menjadi area favorit para turis, Taipa lokasi di mana bandara Macau berada, Cotai surganya dunia dengan kasino dan nightlife-nya; sedangkan Coloanedaerah yang belum dikembangkan secara total, bisa disebut "desa"-nya Macao.
Surga-dunia, berupa wisata-sejarah di Macao-Peninsula tersebar di 6-kawasan, setiap kawasan akan menyimpan rute runtun objek wisata itu, yang kita bisa santap sekali jalan.Â
1. Crossroads of China and Portugal, kawasan inilah cerita peradaban Bangsa Portugal dimulai. Saksinya berupa berdirinya bangunan-bangunan bersejarah didalamnya. Lihatlah Senado Square, sebuah plaza berukuran 3700 M2 dengan air mancur yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan bersejarah bergaya kolonial yang dicat kuning dengan nuansa putih-hijau. Pavingbebatuan dengan pola yang unik membungkus jalan pedestrian dan menjadi ciri khas plaza ini. Keren buat berselfie-selfian.
Beberapa  diantaranya berasal dari Jepang dan Vietnam. Jangan lewatkan juga  kaca-kaca yang melindungi lantai yang ada di antara fasad depan Gereja  St. Paul dan Museum of Sacred Art. Dibalik kaca ini kita bisa melihat  fondasi asli gereja yang juga merupakan sisa dari kebakaran hebat pada  tahun 1835.
Ruins of St Paul's yang hanya menyisakan fasad depan  bangunan dan dengan 66 anak tangga yang ada di depannya saat ini  seringkali digunakan sebagai panggung terbuka dari gelaran pentas musik.  Menjelang sore hari atau saat cuaca sedang teduh, alunan live music  menjadi teman akrab sembari bersantai menikmati pemandangan  gedung-gedung tua di sekitar Ruins of St. Paul's.Tempat ini masuk ke  dalam Unesco World Heritage Site.
Jangan lupa mampir ke Cameos Garden,bisa jadi  pelengkap destinasi peradaban Portugis kita di Macau. Taman kota tertua  dan terbesar di Macao ini menghadirkan simbol patung perunggu 'embrace'  yang dapat ditafsirkan sebagai simbol persahabatan dua bangsa, yakni  Portugis dan Cina. Spot ini cocok buat trek jogging dan kumpul bareng  temans.
4.Enchanting Stories of Our Lady of Fatima Parish, akan dijumpai Arch of Border Gate, juga bisa dijadikan spot wisata-sejarah, bangunan tahun 1870 ini dilengkapi dengan air mancur di tengahnya dan tanaman hijau di sekitarnya. Nah, ada dinding yang berwarna hijau di gate ini bertuliskan puisi dari seniman Portugis, Luis de Camoes.Â
6. Â A Legacy Of Arts and Culture,Nah disini kita juga bisa mengunjungi wisata lainnya, macam Macau Fisherman's Wharf, Macao Science Center, Macao Cultural Centre, Macao Museum of Art, Hnadover Gifts Museum of Macao, KunLam Ecumenical Centre
Berkeliling Macao jadi capek dan haus-kan? Apalagi posisi Restoran akan selalu berada dekat pada hampir semua objek wisata tadi. Dan pastinya akan menyebarkan aroma masakan menu spesial yang bakal membuat perut kenyang plus sensasi rasa baru di lidah. Tapi ingat masalah makan tetep, 'No Free Lunch',jadi siapain dana labih buat icip-icip makanannya.
Coba kita lihat deh kuliner apa yang nge-hits itu, ada Roti daging, dua roti yang tengahnya diselipkan sepotong daging. Bumbu rahasia dalam roti yang lembut ini memiliki racikan berbeda namun khas apalagi kalau bukan enak.Â
Lalu ada Minchi, nah inilagi makanan yang unik karena tersaji dari potongan kentang, daging halus serta bumbu nenek-moyang lalu ditopping telur ceplok. Setelahnya ada Bakkwa, makanan ini sama menggunakan daging, lalu dikeringkan dan diberi bumbu ajaib orang Macao. Dari casing-nya enak frend, tapi eitss, sabar dulu kalau alergi dengan daging Babi tidak usah diicip ya.
Dibuat dari pastry berbentuk mangkuk yang tengahnya ada custrad telur manis dan ditopping dengan caramel. Disantap pas lagi hangat bisa jadi membuat kita tidak pulang-pulang.
Time-is-Over!
Bermimpi merupakan langkah persiapan-kan, siapa tau diijinkan saat pergi kesana. Sebagai oleh-oleh kita akan bagikan resep Portugese-egg-tart untuk bersama kita coba di rumah masing-masing. Nah semoga setelah menikmatinya, akan terkenang Macao dengan semua keindahan tempat wisatanya itu. Okedeh, sekarang boleh dibuka matanya ya, karena kita sudah pulang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H