Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Macao, Wisata Asia Rasa Eropa, Mau?

12 Desember 2017   22:14 Diperbarui: 17 Desember 2017   11:08 2192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harus diakui peradaban bangsa Portugis di sana telah memajukan daerah Macao sebagai salah satu kota dengan pendapatan per-kapita yang tinggi akibat aktivitas perdagangan-nya, dan juga pembangunan indeks SDM manusia tertinggi pula pada tahun 2011.

Dan tentunya, Macao telah maju dalam perkembangan industri pariwisata-nya. Ah, sepertinya menjadi negera jajahan paling lama oleh bangsa Portugis malah menjadi berkah bagi Macao ya? Karena apa? Karena sisi kebudayaan Portugis tadi telah menjadi magnet bagi para wisatawan asing untuk mengunyah renyahnya perpaduan unik budaya timur dan barat.

Dan tentu saja semuanya bisa dijadikan representasi spot-spot destinasi wisata di negara Portugal sendiri yang populer saat ini. Artinya tak perlu jauh ke Portugal deh, karena rasa kebudayaan Portugal yang kental bernuansa religi dan bernilai seni tinggi telah menyatu pada spot-spot wisata kebudayaan di Macao ini.

Yuk Menikmati Wisata Jejak Peradaban Bangsa Portugis Di Macao!

Heran kita bisa saja menjadi-jadi, jika bertanya bagaimana mungkin ya, kawasan wisata Macao yang hanya seluas 30-an KM2 menjadi begitu sangat menarik? Tentu, peninggalan peradaban bangsa Portugis yang amat kental tadi-lah menjadikan cita rasa 'mak-nyuss' kota ini untuk dinikmati.

spot-wisata A-ma Temple I Aplikasi Step Out Macao
spot-wisata A-ma Temple I Aplikasi Step Out Macao
Sekarang, nyook kita mulai mengikuti jejak-jejak kaki bangsa Eropa Portugis untuk dinikmati dalam wisata sejarah berupa nilai-nilai peradabannya. Dimulai dari spot-wisata A-ma Temple, sebuah kuil dari banyak sekali kuil di Macao, kuil ini dibangun tahun 1448, yang konon menghormati Dewi Pelaut. Dewi Pelaut sendiri konon adalah gadis miskin yang tidak diperbolehkan ikut berlayar bersama kapal dagang nan kaya-raya. Entah kualat atau bagaimana, sehingga terjadi bencana pada kapal itu dalam pelayarannya.

Nah, letak Kuil itu berada dekat Inner Harbour. Portugis lalu mengadopsi nama kuil itu yang bermula dari kata Ou-mun menjadi Macao yang berarti gerbang perdagangan karena memang ramainya aktivitas perdagangan yang singgah di pelabuhan itu.

The Ruins Of St Paul I Aplikasi Step Out Macao
The Ruins Of St Paul I Aplikasi Step Out Macao
Selanjutnya The Ruins Of St Paul, spot wisata ini dulunya merupakan sebuah akademi kristiani yang alumni-nya dipersiapkan untuk bekerja pada Mahkamah Agung, Beijing. Bangunannya asli berasitektur Portugis yang dibangun pada abad ke-17. Oleh sebab itu, meskipun istilahnya memakai istilah re-runtuhan, tempat ini masuk ke dalam Unesco World Heritage Site.

Bangunannya sih kalau dilihat memang hanya menyisakan dinding depan bagian katedral yang megah, dikarenakan bencana kebakaran besar di tahun 1835 yang meluluh-lantahkan bangunan katedral ini. Namun nilai sejarahnya adalah jika Katedral ini merupakan embrio berkembangnya gereja-gereja lain yang dijadikan sekolah para Misonaris di Macao.

Apalagi ? Gereja St Dominic, Bagi pencinta arsiktektur kuno, bangunan Gereja ini benar-benar buah karya arsitektur perkawinan Portugis dan Spanyol banget. Konon, di gereja inilah surat kabar Portugis pertama kali diterbitkan di Cina. Namun saat ini, tempat ini digunakan sebagai museum suci yang memamerkan koleksi ratusan artefak kuno.

Meseu De Macau I Aplikasi Step Out Macao
Meseu De Macau I Aplikasi Step Out Macao
Kalau mau bicara tentang museum bersejarah, harus mampir  dulu ke Meseu De Macau,Disinilah jawaban tentang sejarah lengkap bangsa Portugis hingga sampai di Macao terjawab. Yang akhirnya melahirkan perpaduan peradaban barat dan cina itu. Selain itu tempat ini berisi tentang beragam informasi seni populer dan tradisi Macao.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun