Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Sudah Siap Mudik, Kamu?

10 Juni 2017   20:42 Diperbarui: 12 Juni 2017   14:35 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan Mudik Gratis Tahun lalu dan Kini I Materi Blog Competition Kemenhub

Perjalanan dari Surabaya-Sampang menyita waktu 8 jam dengan jalur darat. Nah, salah satu upaya dalam rangka menghemat biaya akomodasi tadi dan ya sekaligus memperkuat silahturahmi. Terlebih dahulu, saya juga biasanya telah menghubungi keluarga yang kebetulan tinggal di sepanjang perjalanan kami menuju Sampang. Agar diijinkan menginap di rumah mereka, bertujuan agar tidak terlalu malam sampai ke tempat tujuan. Dan Alhamdullilah  sejauh ini, mereka sangat ramah menyambut kami.

Nah, pada pagi harinya, ketika kondisi fit, kami bergegas kembali melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sampang Madura, dengan tidak tergesa gesa dan tak terkantuk-kantuk di jalanan nanti.

Begitupula dengan oleh-oleh bawaan yang akan dibagikan kepada keluarga di kampung halaman. Nah Biasanya juga, saya meminta istri saya membuatnya sendiri, seperti amplang makanan khas Kalimantan dan makanan lainnya. Sehingga disana, kami-pun bisa berbagi tanpa ada rasa kesan malu datang dari perantauan. Selain, kami juga bisa nikmati makanan tersebut sebagai bekal selama di perjalanan.

Dan ternyata, Mudik dengan selamat, sebenarnya adalah surprise  yang tak terkira ya, yang dirasakan oleh orangtua dan keluarga di kampung halaman. Kadang bertanya-tanya kenapa sih mesti malu untuk mudik ke kampung halaman? Mungkin itu perasaan saya saja-kan?

‘Pulang Malu, Tak Pulang Rindu’

Siapa yang tidak mau pulang ke kampung halaman menjelang lebaran? Menjawab itu terkadang hati saya selalu bersautan antara Maludan Rindu. Bagi perantau seperti saya, mudik memang menjadi menu wajib pada momen lebaran. Namun beberapa tahun belakangan ini, rutinitas itu bisa saja menjadi mimpijika tidak disiapkan masak-masak dan jau-jau hari.

Mudik selalu identikdengan sejumlah persiapan, termasuk dana yang besar-kan? Mulai dari menyiapkan uang untuk membeli tiket transportasi, akomodasi perjalanan dan juga ‘jatah’ keluarga di kampung halaman nanti.

Padahal  situasi ekonomi keluarga, adakalanya selalu turun naik, salah satunya misalnya rutinitas mudik belakangan selalu bertabrakan dengan kegiatan tahun ajaran baru anak sekolah. Dana-pun terpecah belah untuk menyiasati mudik dengan kebutuhan rumah tangga ketika pulang mudik.

Lalu berfikir bagaimana mengupayakan mudik dengan berbagai cara untuk memperkecil biaya perjalanan nanti. Salah satunya mencari alternative moda transportasi yang murah meriah agar bisa sampai menuju kampung halaman. Menggunakan sepeda motor sudah menjadi trendsetteruntuk mudik.

Murah memang tidak selalu berbanding lurus dengan keselamatan di jalan raya, untuk menuju kampung halaman. Kemacetan dan kecelakaan menjadi warna klasik kisah mudik setiap tahunnya. Sehingga memang harus dicari upaya untuk  merujuk pada istilah keselamatan dan kenyamanan hingga ke tempat tujuan.

Evaluasi Angkutan Lebaran Kemenhub I Materi Blog Kompetition Kemenhub
Evaluasi Angkutan Lebaran Kemenhub I Materi Blog Kompetition Kemenhub
Pekerjaan rumah-nya lantas, bagaimana sih agar tidak perlu malu dikarenakan dompet pas-pasan ketika mudik untuk bertemu keluarga, dan rindu-pun terobati. Utamanya, tentu dengan cara mempersiapkan cara mudik dengan efektive dan efesienkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun