Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yuk, Kita Sayangi Istri dan Anak-anak Kita untuk Memulai Gerakan "3Ends"!

22 Desember 2016   19:33 Diperbarui: 23 Desember 2016   16:18 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menyukseskan  3ends, adalah pekerjaan besar yang harus dikerjakan bersama sama semua pihak baik pemerintah dan masyarakat, karena banyak factor lain yang menyebabkannya. Seperti modus kejahatan Narkoba, masalah Psikologi, dan konsumsi Miras. Namun dalam konteks kekerasan perempuan dan anak, Kementrian PP dan PA telah melakukan sosialisasi tentang gerakan tersebut di beberapa kota secara massive.

dokpri
dokpri
Dengan demikian gerakan ini akan memicu ketersediaan akses pemenuhan hak hak dasar anak, diantaranya hak belajar, hak bermain dan hak pendidikan serta pelayanan berupa call centre konsultasi terhadap tindakan kekerasan yang mucul di tengah masyarakat serta tindakan segera dalam upaya pencegahan dan penyelesaian kasus yang timbul.

Masih Mencari Formula Yang tepat ?

Semua daya upaya untuk mendukung program Three Ends dirasa telah maksimal, namun faktanya masih minim untuk menggerus tingginya angka kasus kekerasan perempuan dan anak di Indonesia. Untuk membantu keberhasilan gerakan 3ends ini,  saya memiliki tiga langkah (3steps) yang bisa ditempuh dan bersifat mendasar.

1. Penguatan aturan hukum, selama ini menurut saya, dari banyak kasus yang terjadi sepertinya pelaku dan calon pelaku belum merasa takut dan jera terhadap ancaman pidana tindakan kekerasan  tersebut. Dimana vonis hukuman para pelaku yang ada rata rata mendapatkan vonis hukuman jauh dari ancaman maksimal. Sehingga pelaku yang telah menjalani hukuman dan keluar dapat berpotensi mengulangi perbuatannya lagi.

http://rri.co.id/
http://rri.co.id/
Menurut saya, pertama harusnya ada system rehabilitasi sosial dan psikis baik terhadap korban, pelaku seperti penanganan pada kasus narkoba. Dengan sistem rehabilitasi terhadap pelaku kekerasan Perempuan dan Anak, bisa memberikan pengobatan secara psikis pelaku agar tidak mengulangi perbuatan kembali ketika hadir di tengah masyarakat setelah menjalani hukuman.

Kedua, harus adanya penguatan kembali tentang syarat batas usia perkawinan yang matang secara psikology dan ekonomi, meskipun  MK telah mementahkan UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, dimana MK menolak menaikkan batas minimal menikan bagi perempuan dari 16 tahun menjadi 18 tahun. Hal ini penting untuk mematangkan rencana pernikahan bagi paslon muda dalam menghindari kasus penelantaran anak akibat perceraian muda. Artinya mungkin harus dicoba lagi, dalam meramu aturan pernikahan di luar usia minimal, bisa juga faktor ekonomi dan pendidikan. Sehingga rasionalitas dalam semua tindakan ketika berumah tangga menghasilkan perbuatan yang positif.

2. Penguatan internal keluarga, penguatan keharmonisan rumah tangga dirasakan dapat menciptakan rasa menyayangi terhadap istri dan anak anak didalam keluarga. Penguatan ini, didasarkan atas pemahaman dalam mengelola keharmonisan rumah tangga dan mengerti atas hak dan kewajiban suami dan istri serta anak anak mereka.

Utamanya adalah, orang tua memberikan  kepastian tersedianya akses anak anak dalam pemenuhan hak dasar mereka yakni hak bermain dan hak belajar. Dengan ketegasan penguatan di dalam internal keluarga, dapat otomastis menularkan rasa menyayangi antar keluarga di lingkaran terdekat mereka. Dengan model seperti ini, akan menciptakan fase proses pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak di lingkaran keluarga terdekat. Dan juga, adanya kepekaan terhadap keluarga dalam menyampaikan usaha usaha tindakan kekerasan yang terjadi di sekitar mereka kepada pihak yang berwenang, sebagai langkah preventive dan juga solutive sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dan ini bisa dimulai dari keluarga kita sendiri di rumah.

http://www.seaweedcollagen.com/
http://www.seaweedcollagen.com/
3. Penguatan Generasi Muda, upaya ini bisa menjadi chain breaker, pemutus mata rantai terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak. Jika para generasi muda telah mengerti dan pro terhadap program 3ends ini, tentu saja, mereka akan mudah menjadi activeuntuk menjadi informen dan media provokasi dalam pengungkapan tindakan pencegahan dan penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dengan cara, mereka dapat membantu dan melaporkan kejadian tersebut.

Pembekalan penguatan terhadap generasi muda bisa dilakukan dengan memahamkan aturan hukum yang berlaku bagi pelaku kekerasan perempuan dan anak. Dengan demikian mereka secara individu akan terbatasi oleh aturan hukum untuk melakukan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun