Mohon tunggu...
Satria Buana
Satria Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, apa senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pondok Pesantren Berada di Posisi Kedua pada Kasus (Kekerasan Seksual)

15 Agustus 2024   19:57 Diperbarui: 15 Agustus 2024   20:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: https://www.majalah-me.com/

Kemudian karena pondok pesantren didalamnya pembelajaran berbasis agama, banyak oknum yang menyalah gunakan hal itu, seperti doktrin-doktrin yang salah, ajaran-ajaran sesat, dan terakhir menyalah gunakan kata "Berkah".  Dengan doktrin-doktrin seperti ini akan banyak korban kekerasan seksual yang bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang dilecehkan, karena mereka menganggap semua yang dilakukan para oknum itu adalah risalah tuhan, miris sekali.

Pelecahan-pelecahan seperti di atas memang banyak terjadi leading sector pendidikan, tapi akan sangat disayangkan jika hal tersebut justru terjadi di lingkungan pesantren, apapun alasannya pesantren adalah tempat yang suci, jika seperti itu apakah pondok pesantren masih bisa dikatakan tempat suci?

Kembali lagi, jika kita membahas apakah anak-anak atau pemuda-pemudi muslim ingin menuntut ilmu di pondok pesantren aman?

Perlu diketahui bahwa tidak semua pondok pesantren ada kasus kekerasan seksual entah secara verbal maupun non verbal. Banyak pondok pesantren yang melahirkan orang-orang soleh dan solehah, seperti Gus Baha, Buya Yahya, Ustad Adi Hidayat dan masih banyak lainnya.

Pondok pesantren tidak lain dan tidak bukan adalah upaya para ulama untuk mencari penerusnya, pondok pesantren memang seharusnya menjadi tempat paling aman dan paling nyaman untuk mencari ilmu  ukhrowi.  

Saya pribadi selaku alumni pondok pesantren juga sangat menyadari bahwa pondok pesantren juga mempunyai kekurangan dan kelebihan, mungkin bukan hanya pondok pesantren yang mempunyai kekurangan dan kelebihan, lembaga pendidikan lain pun mempunyai hal yang serupa.

Sebaiknya sebelum memasukan anak ke pondok pesantren agaknya harus melihat track record pondok pesantrennya terlebih dahulu. Sekali lagi pondok pesantren adalah upaya baik daripada ulama, selebihnya itu tergantung para oknum yang jahat dan bodoh sehingga mencoreng nama baik pesantren itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun